Hotel di Kota Batu Merana, Okupansi Nyaris 0 Persen

16 Juli 2021 06:30

Jatim.GenPI.co - Sektor perhotelan dan restoran di Kota Batu merana. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat memberikan pukulan telak. 

Dalam dua pekan pelaksanaan okupansi hotel di wilayah tersebut turun drastis. 

BACA JUGA: Sejuknya Tempat Isoman Pemkab Pasuruan, Sediakan Hotel di Prigen

"Hotel dan restoran, sangat terdampak PPKM darurat. Untuk hotel, turun drastis sampai nol persen (okupansi hotel)," ujar Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu Sujud Hariadi, Kamis (15/7). 

Sebagai kota wisata, terdapat banyak hotel di Kota Batu. Pengetatan mobilitas masyarakat menekan okupansi atau tingkat keterisian kamar. 

Hampir seluruh hotel tidak mendapatkan tamu selama masa PPKM Darurat. Hanya ada satu atau dua hotel yang masih mendapatkan kunjungan tamu. Itupun tidak dalam jumlah banyak. 

Begitu sepinya, kata dia, sampai ada dua hotel besar di Kota Batu yang berhenti beroperasi sementara. Manajemen hotel terpaksa merumahkan para karyawannya. 

Pun demikian, Sujud memastikan tidak ada karyawan hotel yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). 

"Ada dua hotel yang menutup operasional, itu hotel-hotel besar bintang 3-5, belum hotel yang kecil-kecil. Karyawan dirumahkan sementara, bukan PHK. Nanti akan dipanggil lagi," kata dia. 

Sujud mengingatkan seluruh anggota PHRI Kota Batu untuk tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) dan mematuhi aturan selama PPKM Darurat.

BACA JUGA: Ismail, Peternak Sidoarjo Punya Cara Jempolan Jual Hewan Kurban

Kondisi hampir sama juga dialami restoran. Omzet mereka turun hingga 80 persen. Membawa pulang makanan dan penjualan daring belum mampu mendongkrak penjualan. 

"Orang datang ke restoran itu, terkadang mencari suasana yang berbeda. Bukan bungkus, untuk dibawa pulang," kata dia. (ant) 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM