Turun Drastis, Pedagang Hewan Kurban Hanya Bisa Meratapi Nasib

16 Juli 2021 11:30

Jatim.GenPI.co - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat membuat nestapa para pedagang hewan kurban. 

Fauzi salah satunya, pedagang yang membuka lapak di daerah Nginden, Kota Surabaya itu mengaku omzetnya turun 30 persen pada IdulAdha tahun ini. 

BACA JUGA: Pakar Unair Ingatkan Soal IdulAdha, Pemerintah Harus Cekatan

"Ada penurunan. Kira-kira 30 persen tapi ya disyukurin mas. Total 187 (sapi), sudah laku 110 ekor," ujar Fauzi kepada GenPI.co, Kamis (15/7).

Ia mengaku hanya bisa pasrah dengan kondisi saat ini. Sebagai rakyat menaati aturan pemerintah pilihan yang harus dijalankan. 

"Ya lek pedagang piye? Seng ngatur (kebijakan) negoro. Kalau gak manut piye (ya kalau pedagang gimana lagi? Yang ngatur negara. Kalau enggak nurut gimana lagi?) pasrah mas," tegasnya.

Pedagang lainnya, Deni Setiawan juga merasakan hal yang sama, omzet dagangannya turun.

"Rata-rata dari pihak Mushola atau Masjid, tapi sepertinya ini ada penurunan 30 persen karena kondisi Corona," kata Deni.

Meski begitu, dirinya mengaku hingga saat ini tak ada kenaikan hari dagangan hewan kurban.

Untuk sapi dipatok harga Rp 14-40 juta, sedangkan kambing yaitu Rp 2-5 juat. Harga itu bergantung pada jenis sapi maupun kambing yang di jual.

Deni yang menggelar dagangannya di Jalan Mayjen Sungkono mengungkapkan, untuk mencegah penularan wabah Covid-19 protokol kesehatah (prokes) wajib dijalankan.

BACA JUGA: Daftar 12 Lokasi Penyekatan Tol Jatim, Boleh Melintas Asal...

Imbauan tersebut berlaku juga bagi para pembeli yang ingin melihat langsung hewan ternak di lapaknya. 

"Imbaunya bagaimana kami belum tahu, tapi kami wajibkan pembeli untuk menggunakan masker dan mencuci tangan," kata Deni. (nan)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif Reporter: Ananto pradana

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM