3 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Memulai Menjalani Bisnis

04 Agustus 2021 16:00

Jatim.GenPI.co - Memulai berbisnis berarti siap menghadapi tantangan. Terjun di dunia bisnis tidak semudah membalikkan telapak tangan. 

Pun dengan pilihan bisnis apa yang cocok, sangat sulit. Kebanyakan orang merintis bisnis yang sedang trend. Padahal itu justru tidak bertahan lama karena konsumen yang bersifat sementara. 

BACA JUGA: Manfaat Tape Bagi Tubuh, Kolesterol Minggat!

Melansir dari website resmi Unair, Leith Keshava Copywriting Specialist sekaligus Co-Founder Stepzero membagikan tips hal fundamental yang harus dipenuhi untuk memulai berbisnis. 

1. Problem 

Menurut Leith, berbisnis tidak bisa dimulai dari hanya memenuhi kebutuhan, peluang dan ketidakadaan produk dipasar. 

Tetapi lebih pada menjadi solusi dari permasalahan banyak orang. “Kebanyakan, bisnis yang berangkat dari hal tersebut akan bertahan lama dan berkembang,” katanya. 

Model bisnis seperti ini akan dapat bertahan lebih lama. Seperti platform ojek daring yang memberikan solusi kebutuhan pasar, sehingga bisa menjelma menjadi perusahaan besar. 

2. Urgensi

Leith menilai, penting untuk menentukan seberap urgen konsumen membutuhkan bisnis yang akan diluncurkan. 

Solusi dari kebutuhan pasar saja kurang, tanpa ada urgensi. Sisi ini akan memberikan respon seberapa cepat konsumen meminati produk yang diciptakan. 

“Tidak semua problem itu urgen, seperti contohnya instrumen investasi, alhasil mereka akan kalah dengan gadget-gadget keluaran terbaru,” ungkapnya. 

Hal yang perlu diingat yakni pengetahuan dan kebutuhan tidak membuat serta merta orang membeli. “Namun orang membeli juga karena emosi,” ucapnya. 

3. Sustainability

Untuk membuat produk bisa bertahan lama, dapat diukur dari besarnya pasar dan keberlangsungan pasar menggunakan produk. Caranya dengan melakukan riset pasar. 

“Memang benar produk kita ada yang membutuhkan dan urgen, tapi seberapa besar dan kemungkinan pasar membeli terus menerus yang perlu diperhatikan karena mempengaruhi keberlanjutan usaha kita,” kata dia. 

BACA JUGA: Bibacraft Kerajinan Asal Malang, Pernah Ekspor ke Timur Tengah

Ia mencontohkan industri mebel, secara kontinuitas bisnis tersebut tidak bisa dikatakan sustainable. Tetapi market size berbicara bahwa kebutuhan meble berkembang seiring dengan pertumbuhan penduduk dan hunian.

“Kita asumsikan saja yang membeli adalah pasangan yang baru menikah, kita bisa ambil data peningkatan pasangan baru dan hunian baru yang merupakan segmen pasar kita tumbuh setiap tahunnya,” tandasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM