Jatim.GenPI.co - Pangsa pasar properti properti di sejumlah daerah perkotaan seperti Surabaya, Sidoarjo, Gresik, dan Malang mulai menunjukkan tren menggembirakan.
Terutama untuk rumah menengah nonsubsidi di bawah Rp 500 juta yang mulai menjanjikan.
BACA JUGA: Pengusaha Properti Minta Dilibatkan P3SRS
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Pengembang Perumahan, dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Jawa Timur Makhrus Soleh mengakui pasar perumahan kelas menengah mulai menggeliat.
"Untuk menengah, seperti Sidoarjo, Gresik, Malang, sudah mulai menggeliat. Itu masih sama dengan 2020. Sementara yang atas, baru sedikit ada kenaikan," ujarnya, Kamis (5/8).
Peningkatan juga terjadi pada beberapa daerah yang tengah didorong pembangunan infrastrukturnya.
Makhrus mengatakan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) daerah-daerah seperti Banyuwangi, Jember, Probolinggo, Tulungagung cukup bagus.
Keberadaan pembangunan tol Probolinggo-Banyuwangi, dan pembangunan bandara di Kediri mendorong penjualan di daerah tersebut.
Karenanya, Makhrus berharap para agen properti untuk tidak menaikkan harga terlalu tinggi di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Ia menyarankan agar ada potongan harga kepada para calon konsumen untuk meningkatkan daya beli. "Properti hampir enam tahun ini lesu, teman-teman, tidak perlu terlalu (tinggi) menaikkan harga," tegasnya.
Untuk calon pembeli, pihaknya menyarankan untuk memberi properti pada tahun ini. "Karena harganya cukup murah," tegasnya.
BACA JUGA: Kabar Baik, BOR di RS Lapangan Tembak Turun Terus
Peningkatan promo di masa PPKM diharapkan mampu mendatangkan lagi calon konsumen ketika PPKM usai.
"Bisa disiasati dengan banyak promo potongan harga, jadi iklan onlinenya tetap. Untuk kunjungan calon konsumen, nanti saat sudah longgar, sudah mulai ada," tegasnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News