Jatim.GenPI.co - Harga cabai di Jawa Timur tengah melesu beberapa pekan belakangan. Harganya bahkan pernah mencapai Rp 6.000 sampai Rp 7.000 per kilogram.
Wakil Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Jatim, Nanang Triatmoko mengatakan, harga tersebut ditingkat produsen atau petani. Namun saat ini sudah berangsur naik.
"(Harga sudah mulai) Naik, tapi sedikit sekali. Kalau saat ini, Rp 9.000 per kilo," ujar Nanang mengutip dari Ayosurabaya.com, Selasa (7/9/2021).
Anjloknya harga cabai, kata dia, disebabkan oleh produksi yang melimpah. Selain juga dampak penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Ia berharap PPKM segera berakhir, karena selama berlangsungnya pembatasan serapan terganggu. Yakni hanya 50 persen.
Kondisi tersebut terjadi karena banyak Hotel, Restoran dan Kafe (Horeka), hingga PKL tutup.
"Kalau ini (kondisi) terus berlangsung, bisa dipastikan harga cabai rawit pada puncak panen semakin anjlok," ujarnya.
Pada Bulan Oktober sejumlah wilayah seperti Banyuwangi dan Madura tengah menglami panen cabai.
Salah satu pedagang Pasar Wonokromo, Nasipah membenarkan bahkan harga cabai sudah cenderung fluktuatif. "Sebelumnya naik, sekarang turun," katanya.
Harga cabai rawit sempat mengalami kenaikan hingga Rp 120.000 per kilogram. Namun, saat ini sudah turun. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News