Tips Investasi untuk Pemula dari Pakar

09 September 2021 10:00

Jatim.GenPI.co - Kebanyakan anak muda mendambakan hidup tua yang nyaman. Karena itu disarankanlah untuk mulai investasi.

Namun, bagi seorang pemula memulai investasi adalah suatu hal yang memusingkan.

Pakar manajemen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB Unair), Wisudanto membagikan tips kepada pemula untuk memulai investasi. Berikut langkahnya dilansir dari website resmi Unair.

BACA JUGA:  Investasi di Jatim Tumbuh 33,8 Persen Sepanjang 2020

1. Pilihlah instrumen yang sesuai

Banyak bentuk investasi yang bisa digunakan oleh pemula. Mulai dari sektor real seperti tanah, rumah, dan apartemen. Kemudian pasar modal, hingga deposito.

BACA JUGA:  Investasi Tanaman Hias, Dapat Uang Juga Oksigen

“Apabila ingin investasi di pasar modal, maka perlu belajar lebih banyak terlebih terkait risikonya, baik risiko dalam dimensi waktu, return, atau asset,” ujarnya.

Jika yang dipilih pasar modal, disarankan untuk menggunakan uang yang tidak dipakai dalam satu tahun. Wisudanto tidak menyarankan memakai uang jangka pendek.

BACA JUGA:  3 Cara Investasi Kulit Agar Terlihat Lebih Muda

Investasi di pasar modal sifatnya tidak liquid. Harga saham tidak menentu. Beli hari ini belum pasti besok akan tetap.

“Perlu diperhatikan bahwa jika berinvestasi di pasar modal sifatnya jangka panjang, lebih dari satu tahun bahkan bisa seumur hidup perusahaan. Karena dengan berinvestasi artinya kita memiliki sebagian dari perusahaan,” jelasnya.

Ia tak menyarankan memakai trading untuk yang menganut prinsip syariah. Sebab transaksi tanpa dasar yang jelas dan sifatnya spekulasi.

2. Memahami Produk

Wisudanto menyarankan untuk memahami terlebih dahulu produk investasi yang akan dibeli.

Pasar modal misalkan, penting bagi pembeli untuk mengetahui seluk beluk perusahaan atau emiten yang akan dibelinya. Termasuk dari mana saja sumber pemasukan perusahaan tersebut.

Untuk yang ingin berinvestasi syariah tentu ini menjadi pegangan yang harus dijalankan. Selain mengetahui sumber pemasukan perusahaan. Cari tahu perusahaan atau emiten tersebut terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) OJK atau belum.

“Jangan terburu-buru investasi, perbanyak literasi, pahami asset dan produk, ikut seminar yang diselenggarakan oleh lembaga yang sesuai agar lebih jelas,” imbuhnya.

3. Cek dan ricek

Penting melakukan cek keabsahan lembaga atau perusahaan untuk berinvestasi. Pastikan mengantongi izin dari lembaga yang kompeten dan dilindungi undang-undang.

“Untuk cek keabsahan izin lembaga, pergi ke instansi yang berwenang untuk minta petunjuk sesuai aspek legal dari lembaga untuk investasi,” kata Wisudanto.

4. Analisis Jangka Panjang

Bagi yang ingin berinvestasi di pasar modal, analisis dulu beberapa hal terkait emiten. Ada banyak rasio yang harus dianalisis, seperti return of investment (ROI) dan return of equity (ROE).

Sederhananya, ROE dan ROI yakni tingkat keuntungan yang bisa diperoleh dari satuan rupiah yang ditanamkan dalam perusahaan.

“Selain itu, yang paling penting ketika membeli saham perusahaan adalah mempertimbangkan future value,” jelasnya.

Future value adalah nilai atau potensi perusahaan di masa depan.

5. Banyak membaca dan belajar

Banyak belajar untuk bekal di masa mendatang sangat penting. Luangkan waktu untuk membaca.

“Manfaatkan waktu yang sekarang dimiliki, usia tidak akan kembali lagi, banyak belajar, banyak membaca khususnya hukum-hukum Allah untuk kemaslahatan umat dimasa mendatang adalah investasi yang paling berharga,” tandasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM