Jatim.GenPI.co - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya fokus meningkatkan kesejahteraan petani garam di wilayahnya.
Kepala DKPP Kota Surabaya, Yuniarto Herlambang mengatakan telah menyiapkan sejumlah trik jitu untuk mendongkrak kualitas garam.
"Difokuskan pada peningkatan kesempatan kerja dan kesejahteraan bagi petani garam, melalui pemenuhan sarana input produksi dan peningkatan kapasitas SDM," ujarnya kepada GenPI Jatim belum lama ini.
Saat ini, kata dia, harga garam per kilonya di Surabaya berkisar di Rp 600. "Ini yang paling bagus. Kalau kadar airnya di bawah 95 persen, harga Rp 500. Per karung biasanya 50 kilo gram," ungkapnya.
Herlambang mengakui, ada beberapa faktor yang mempengaruhi kelancaran produksi garam."Antara lain air laut, keadaan cuaca, tanah, pengaruh air, dan cara pemungutan garam," jelasnya.
Berikut langkah intervensi yang dilakukan oleh DKPP Kota Surabaya.
1. Memberi penyuluhan dan pendampingan petani garam untuk menghasilkan garam NaCl yang bermutu tinggi dengan kadar 95 persen atau Kualitas I dengan kandungan air maksimal di dalam garam 5 persen.
2. Memberdayakan lahan kering dikawasan pesisir yang dapat dimanfaat untuk lahan garam pada saat musim kemarau.
3. Pendataan produksi garam dan pemetaan lahan garam di Kota Surabaya, serta pertemuan dengan pelaku usaha garam di lapangan.
4. Menyipakan gudang garam yang berada di wilayah Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo.
Pengaplikasiannya tetap memperhatikan program pengembangan usaha garam rakyat (PUGAR) yang telah digagas oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP). (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News