Jatim.GenPI.co -
Plh Sekda Provinsi Jawa Timur, Heru Tjahjono mengatakan musisi tidak boleh terus menerus tampil dari balik layar kaca saja atau online.
Menurutnya hal tersebut bisa mengganggu proses kreatifitas mereka. Selain itu, para penonton juga dirasanya akan tak nyaman jika hal ini terus menerus terjadi.
"Kalau musisi main di studio terus dan tidak tampil bisa berbahaya untuk proses kreatif. Penonton juga gak nyaman kalau harus nonton di laptop terus," kata Heru saat menghadari Jazz Gunung Bromo 2021.
Konser musik kata Heru harus jalan. Apa lagi di wilayah Jawa Timur sendiri angka kasus Covid-19 sudah melandai.
"2 minggu lalu jatim nomor 1 jadi level 1," ujarnya.
Meski begitu jalannya acara juga harus didukung dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.
Panitia hingga pengunjung tak boleh lengah. Sehingga ketika acara rampung terselenggara, tak ada kabar terkait kemunculan klaster baru.
Sementara itu soal Jazz Gunung Bromo 2021 sendiri, Heru menyebut acara yang digagas salah satunya oleh Sigit Pramono juga mempelorpori kampamye bertajuk "Mas Ngawi" atau masker, ngadoh (jaga jarak), dan wijik (cuci tangan).
"Pak Sigit Pramono juga mempelopori campaign Mas Ngawi, Masker Ngadoh dan Wijik," jelasnya.
Dirinya pun kembal menekankan, perputaran di sektor ekonomi industri kreatif harus terlaksana.
"Ekonomi kreatif harus bangkit," tegasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News