Jatim.GenPI.co - Kondisi hotel di wilayah Kota Malang sempat tiarap karena PPKM, namun kini sudah mulai bergeliat lagi, seiring tingkat okupansi yang naik.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang Agoes Basoeki, mengatakan, tingkat keterisian okupansi hotel tercatat mencapai 60 persen.
"Utamanya untuk akhir pekan, bisa mencapai 50-60 persen untuk tingkat okupansi," kata Agoes.
Agoes menjelaskan, peningkatan jumlah wisatawan yang menginap di hotel-hotel untuk saat ini masih terjadi pada akhir pekan saja. Sedangkan untuk hari kerja tingkat okupansinya berkisar 20 persen.
"Untuk hari biasa sudah mulai baik, sekitar 20 persen, tidak kosong. Beberapa hotel juga sudah mulai menaikkan harga, meskipun belum ke harga normal," ujarnya.
Lanjut dia, tamu hotel yang menginap kebanyakan berasal dari luar wilayah Malang Raya, seperti Surabaya, Jakarta, Tangerang, termasuk Yogyakarta.
Pihak pengelola hotel tetap menerapkan protokol kesehatan ketat, termasuk penerapan aplikasi PeduliLindungi.
"Prokes pasti kami terapkan, termasuk beberapa hotel sudah menggunakan aplikasi PeduliLindungi," ujarnya.
Sementara untuk bisnis restoran, lanjutnya, saat ini di wilayah Kota Malang sudah mulai berangsur normal, khususnya untuk restoran dengan konsep luar ruangan. Ia mengharapkan kondisi pariwisata di Kota Malang bisa terus membaik.
Meskipun sudah mulai membaik, namun, para karyawan yang tergabung dalam PHRI Kota Malang masih bekerja dengan sistem bergantian. Hal tersebut sesuai dengan aturan pemerintah terkait penerapan PPKM level 3. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News