Jatim.GenPI.co - Pelaku UMKM Kediri sudah saatnya naik kelas dalam memperkenalkan dan menjual hasil karyanya, salah satunya memanfaatkan penjualan secara daring di media sosial.
Upaya untuk menjual secara online itu terus didorong oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Kediri.
Ketua Dekranasda Kota Kediri Ferry Silviana Abdullah Abu Bakar mengatakan, para perajin batik hingga kini masih terus eksis karena konsisten mengikuti era pemasaran secara daring.
"Kalau tidak seperti itu mereka akan ketinggalan. Dekranasda bersama Pemerintah Kota Kediri kita selalu mendukung UMKM termasuk perajin batik. Kami juga datangkan desainer nasional agar motif-motif batik di Kota Kediri ini berkembang dan up to date," kata Ferry.
Istri Wali Kota Kediri itu menambahkan, wujud nyata yang telah dilakukan untuk terus mempertahankan eksistensi batik adalah mewajibkan pegawai memakai kain tradisional daerah termasuk batik.
"Mudah-mudahan batik kita makin lestari dan banyak anak-anak muda mau menghargai karya-karya tangan perajin batik. Tidak melulu melirik fashion yang kekinian dan produk industri saja," katanya.
Dekranasda Kota Kediri memiliki beberapa program untuk terus menjaga eksistensi dan mengembangkan produk lokal Kota Kediri salah satunya batik.
Kegiatan itu mulai dari fasilitasi pameran, workshop, hingga fasilitasi digital marketing.
Pada tahun 2020 Dekranasda Kota Kediri telah berpartisipasi pada Pameran Gelar Kriya Dekranasda Jatim, memberikan fasilitasi promosi di media sosial bagi perajin batik, serta bekerjasama dengan Pemprov Jatim dan Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Kementerian Perindustrian memberikan fasilitasi sertifikasi Batikmark gratis.
Pada tahun 2021 diadakan workshop penulisan konten kreatif bagi usaha kriya termasuk batik dan penyelenggaraan Batik Corner di Ketos dalam rangka Hari Batik Nasional. Pameran Batik Corner tersebut digelar di sebuah pusat perbelanjaan di Kota Kediri mulai 1-3 Oktober 2021. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News