Pasar Kronong Kota Probolinggo Berubah Konsep Menjadi Syariah

30 Oktober 2021 03:00

Jatim.GenPI.co - Kota Probolinggo baru saja meresmikan Pasar Syariah Kronong. Sesuai namanya, pasar tersebut akan mengedepankan pelayanan yang Islami dalam sistem transaksi.

Wali Kota Hadi Zainal Abidin menjelaskan, keberadaan pasar syariah ini membantu penyelenggaraan dan pengelolaan pasar tradisional yang berlandaskan syariat Islam.

"Maksud dari pembentukan pasar syariah adalah membantu penyelenggaraan dan pengelolaan pasar tradisional yang bermartabat, aman, ramah dan bersahabat serta akuntabel, yang berlandaskan syariat Islam," ujarnya, Jumat (29/10).

BACA JUGA:  November Pedagang Pasar di Surabaya Bayar Iuran Secara Daring

Program ini, kata dia, juga sebagai upaya untuk mengembalikan eksistensi pasar rakyat bisa bersaing dengan pasar modern.

"Tujuannya untuk meningkatkan perekonomian kerakyatan dengan mengangkat martabat pasar rakyat, supaya lebih bersaing dengan pasar modern," katanya.

BACA JUGA:  UMKM dan Pasar Tiarap, DPRD Minta Pemkot Surabaya Lebih Perhatian

Pasar Kronong masuk sebagai pilot project pasar syariah karena memiliki fasilitas yang telah memenuhi syarat untuk.

Nantinya pasar tersebut akan mengedepankan beberapa hal sebagai acuan seperti ketepatan timbangan pedagang dengan disediakannya fasilitas pos ukur ulang.

BACA JUGA:  Pasar Besar Kota Batu Bersolek, Bulan Depan Mulai Renovasi

"Setelah berbelanja, tapi kita merasa ragu atas bobot atau volume pembelian yang kita lakukan, nah kita bisa menimbang kembali belanjaan tadi (di pos ukur ulang)," tegasnya.

Pemkot Probollinggo juga menghubungkan iuran uang kebersihan dengan Bank Jatim. Lanngkah tersebut dilakukan untuk menciptakan tata kelola keuangan dan pemerintahan yang bersih dan baik, serta bebas dari pungli.

Rencananya, ke depan pasar syariah juga akan diterapkan di dua pasar lainnya, yakni Ketapang dan Pasar Baru.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy yang turut hadir dalam peresmian tersebut mengaku terkesan dengan kosep pasar syariah tersebut.

"Kota kecil seperti Probolinggo berani mengusung konsep itu di tengah anggapan bahwa pasar tradisional syariah masih sulit diterapkan," kata Muhadjir.

Selama ini, kata dia, kendala yang sering dihadapi yakni innfrastruktur dan pedagang yang belum siap tentang konsep jual beli syariah.

"Banyak di antara mereka (pedagang dan pembeli) yang belum paham bagaimana perannnya masing-masing. Apa saja hak dan kewajiban mereka dalam sistem jual beli syariah," katanya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM