Jatim.GenPI.co - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Madiun mengungkapkan, kenaikan harga minyak goreng pengaruhi inflasi Bulan Oktober.
Kepala BPS Kota Madiun Dwi Yuhenny menyebutkan, inflasi pada Oktober mencapai 0,09 persen.
Minyak goreng disebut memberikan andil 0,08 persen terhadap inflasi di Kota Madiun.
"BPS mencatat kenaikan harga minyak goreng terjadi hingga 7,05 persen," ujarnya, Rabu (3/11).
Ia menduga, kenaikan tersebut dipicu langkanya pasokan bahan baku di pasar minyak nabati dan lemak secara global.
Kemudian juga tingginya harga minyak sawit mentah (CPO). "Kenaikan tidak hanya terjadi di Kota Madiun saja. Tapi juga wilayah Jawa Timur, bahkan nasional," kata dia.
Selain minyak gorang, komoditas lain yang juga memiliki andil inflasi pada lalu di Madiun yakni, daging ayam ras, sabun mandi, cabai rawit, cabai merah, dan rokok kretek filter.
"Angka inflasi di Kota Madiun lebih rendah dibanding inflasi Jawa Timur yang mencapai 0,18 persen dan nasional 0,12 persen," katanya.
Sementara itu, kata Dwi Yuhenny, ada sejumlah komoditas yang mengalami penurunan harga.
Di antaranya, nangka muda, terong, bawang merah, dan telur ayam ras. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News