Agenda 2022 Fokus Ekonomi, Pemkot Surabaya Wajib Gebrakan

19 November 2021 11:30

GenPI.co Jatim - Pemkot Surabaya akan melakukan optimalisasi pemulihan ekonomi kota. Terlebih dalam kurun waktu sebulan ke depan periode 2021 akan segera berakhir.

Di sisi lain, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Surabaya tahun 2022 sudah ditetapkan kekuatan belanjanya, yakni sebesar Rp Rp 10.405.185.113 atau Rp 10,4 triliun.

Pembagian pos anggaran sendiri meliputi sektor pendidikan Rp 2.324.846.009.953 atau 22,34 persen, sektor kesehatan Rp 2.146.115.654.358 atau 20,63 persen, bidang infrastruktur Rp 2.021.703.899.289 atau 19,4 persen dan pemulihan ekonomi Rp224.856.253.590 atau 2,16 persen.

BACA JUGA:  Harga Minyak Goreng Meroket, Pedagang Menjerit

Pengamat Ekonomi Universitas Airlangga (Unair), Gigih Prihantono menyebut, untuk memaksimalkan akselerasi ekonomi Pemkot Surabaya harus membuat gebrakan sejak awal tahun 2022.

"Tentu saja yang pertama peningkatan daya beli, terutama memperbanyak festival, pasar murah, kemudian pameran UMKM. Itu harus dimulai di awal tahun sebenarnya, kan yang selama ini diakhir-akhir tahun paling tidak itu digeser ke awal tahun," kata Gigih kepada GenPI.co Jatim, Kamis (18/11).

BACA JUGA:  Mahasiswa Perhatikan Tips Interview ini, Siapkan 4 Hal Penting

Kemudian, perluasan calupan penerima bantuan sosial (bansos) perlu dilakukan.

Ia mencontohkan, seperti halnya pemberian intervensi bagi perempuan dan warga penyandang disabilitas yang berperan sebagai kepala atau tulang punggung keluarga

BACA JUGA:  Buruh Ancam Mogok Kerja jika Gubernur Jawa Timur Nekat Teken UMP

"Kemudian juga orang lanjut usia itu perlu diperluas cakupan bantuan sosialnya," lanjutnya.

Penggerakan ekonomi melalui UMKM dengan membentuk konsep juara kelas, dengan menggencarkan promosi, branding dan pendapimpingan bagi pelaku bisnis.

Dengan begitu kata Gigih, maka kualitas produksi UMKM akan semakin meningkat.

"Tentu harus terus dilakukan dan diperbanyak. Kemudian perlu untuk kerjasama invetasi itu perlu juga," jelasnya.

Gigih menyebut, soal aspek pembangunan sendiri juga harus dipetakan agar lebih merata, utamanya di wilayah perbatasan.

Pembangunan kata dia tak hanya perlu dilakukan di pusat kota saja. Namun Pemkot harus memaksimalkan potensi di wilayah pinggiran kota.

"Sebagaimana yang diketahui perbatasan Surabaya-Gresik itu perlu disentuh," katanya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM