GenPI.co Jatim - Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji meminta kepada para distributor agar tak melakukan praktik permainan harga minyak goreng.
Ia memperingatkan untuk tidak menaikan di atas harga eceran tertinggi (HET).
"Jangan ada oknum yang memainkan harga, kami akan tindak tegas," tegas Armuji, Rabu (1/11).
Politisi PDI Perjuangan itu mengakui, dalam beberapa waktu terakhir dirinya sempat menerima laporan masyarakat soal kenaikan harga kebutuhan pokok.
Pemkot Surabaya, kata dia, segera melakukan operasi pasar untuk mengatasinya.
Skema pelaksanaan operasi pasar di 31 wilayah kecamatan se-Kota Surabaya terus dimatangkan.
Selain pengawasan terhadap pola distributor minyak goreng yang akan diperketat.
Langkah itu, kata Armuji, untuk mencegah terjadinya kenaikan secara signifikan saat momen Natal dan tahun baru (Nataru).
"Sesuai HET, minyak goreng kemasan yang diatur dalam Permendag seharusnya sekitar Rp 11 ribu per liter. Namun, dalam beberapa waktu terakhir harganya meningkat jadi Rp 14 ribu hingga Rp 19 ribu per liter," jelasnya.
Menurutnya, kenaikan harga minyak bisa memberikan pengaruh pada peningkatan harga kebutuhan pokok lainnya.
"Kalau harga minyak goreng naik, sejumlah komoditas lainnya juga bakalan naik. Oleh karena itu kita perlu melakukan pengawasan," tegasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News