GenPI.co Jatim - Pasar properti syariah diklaim mampu tumbuh cukup menggembirakan sepanjang tahun ini.
Ketua Asosiasi Developer Property Syariah (ADPS) Arief Sungkar mengatakan, tren pembelian properti syariah masih tergolong baik.
"Tren pembelian selama pandemi bisnis properti pertumbuhannya minus 2 persen pada tahun 2020 dan pada 2021 tumbuh tetapi hanya satu digit. Sebaliknya, properti syariah selama pandemi proyek kami malah tumbuh 40 persen pada tahun 2020 dan tumbuh 50 persen pada 2021," katanya, Kamis (3/12).
Pertumbuhan yang membaik itu tak lepas dari minta masyarakat yang cenderung lebih memilih pada produk halal dan syariah.
Arief menyebutkan, properti syariah saat ini memang masih terbilang jarang dilirik orang. Banyak yang belum tahu jika ternyata bisa membangun properti tanpa menggunakan pendanaan dari bank.
"Faktanya kami sudah berjalan sembilan tahun dan sudah banyak rumah yang kami bangun. Ini riil yang kami lakukan," katanya.
Pihaknya mendorong pemerintah segera membuat Undang-undang Properti Syariah karena ADPS sudah ada.
"Orang yang bekerja di sektor nonfixed income, mereka tidak bisa beli rumah kalau menggunakan skema KPR bank. Solusinya mereka hanya bisa beli rumah di developer properti syariah, melalukan pembelian dan penjualannya yang langsung angsur ke developer tanpa menggunakan KPR bank," bebernya.
Ketua DPW ADPS Jatim Komarudin menambahkan, saat ini di wilayahnya ada sebanyak 227 proyek properti syariah. Jumlah itu masih akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya anggota.
"Paling subur di Malang, Jember, Ponorogo, Kediri, dan Surabaya," ujarnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News