Jatim.GenPI.co - pertanian dinilai sebagai sektor yang paling kuat menghadapi pandemi Covid-19.
Pakar ketahanan pangan dari Universitas Brawijaya (UB) Malang Dr Sujarwo mengatakan, ketika hampir semua sektor mengalami ekanan, tapi tidak dengan pertanian.
Komoditas pangan tetap tersubtitusi atau relatif stabil.
Bahkan, Sujarwo menyebut, pertanian bak berlian yang perlu mendapat perhatian khusus.
"Hanya saja, saat ini masih kurang diperhatikan. Kondisi ini membuat kami was-was akan keberlangsungan sektor ini," ujar Sujarwo, Rabu (31/3).
Kekhawatiran Sujarwo bukan tanpa alasan. Salah kebijakan bisa mengguncang sektor pertanian.
Ia mencontohkan, mencuatnya isu soal impor beras menjelang panen raya beberap waktu lalu sempat mengguncang pasar.
Karena itu, Sujarwo meminta sektor pertanian tidak diabaikan. Pengelolaan yang buruk bisa berdampak pada rusaknya ketersediaan, sehingga membuat Indonesia harus bolak balik impor.
Pihaknya mengingatkan pertanian sebagai karunia dari tuhan yang harus dijaga.
Sujarwo tak memungkiri bahwa banyak tantangan yang harus dihadapi Indonesia di sektor ini, salah satunya alih fungsi lahan.
Dirinya berharap semua pihak melakukan edukasi kepada generasi muda akan potensi sektor pertanian untuk dikelola dengan baik.
Selain juga responsif terhadap perubahan teknologi dan pasar.
"Harapannya ada linkage, baik konsumsi, produksi, investasi dan penerimaan pemerintah melalui sektor pertanian," tegasnya.
Terakhir ia menyinggung soal kebijakan impor beras yang dinilainya bisa menyakiti hati rakyat. Panen raya di Indonesia biasanya berlangsung mulai April-Mei dan pada September-Oktober mulai menurun.
Di akhir tahhun biasanya stok beras masih terjaga, baik dari pemerintah yakni Bulog maupun swasta. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News