Mengkhawatirkan, UMKM Surabaya Disebut Punya 2 Masalah Serius

11 Desember 2021 12:00

GenPI.co Jatim - Usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Surabaya mengeluh susahnya mengakses pemasaran dan permodalan.

Anggota Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Surabaya Alfian Limardi mengaku mendapatkan keluan tersebut saat menggelar webiner bertajuk UKM go digital.

Kondisi itu dirasakan UMKM baik toko kelontong maupun usaha kuliner.

BACA JUGA:  Bupati Sidoarjo Beri Saran Supaya UMKM Sejahtera, Simak

Anggota Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu menyebut akan meneruskan rekomendasi tersebut ke Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, serta akademisi.

Dia menjelaskan, selama pandemi Covid-19 kondisi UMKM Surabaya terkontraksi cukup dalam. Padahal 90 persen ekonomi Kota Palawan ditopang UMKM.

BACA JUGA:  Pemprov Jatim Buka MJC di Jember, Emil Yakin UMKM Bangkit

"Lagi-lagi, kendala yang paling banyak dihadapi pelaku usaha mikro kecil adalah pemasaran dan akses permodalan," kata dia, Jumat (10/12). 

Menurutnya, UMKM harus bisa beradaptasi dengan teknologi. Karena hanya UMKM yang mau beradaptasi dengan aplikasi digital yang mampu bertahan.

BACA JUGA:  Kadin Jatim Komitmen Bantu UMKM Naik Kelas, Langkahnya Mantul

Pemanfaatan teknologi informatika pada UMKM ini sudah terbukti. Pendapatan pedagang di Sentra Wisata Kuliner (SWK) dan pedagang kelontong yang sudah terhubung dengan platform digital meningkat daripada awal pandemi.

Pemanfaatan platform digital bisa menekan biaya operasional usaha keci.

"Bagi yang ingin punya usaha kuliner, tapi belum punya tempat yang luas, usaha cloud kitchen bisa menjadi alternatif usaha kuliner. Ini semua ada di platform digital," ungkapnya.

Selain itu, ia juga meminta pelaku UMKM untuk terus berinovasi baik produk atau pemasaran.

"Hasil webinar ini akan menjadi dasar perumusan platform kebijakan PSI Surabaya, terutama yang berkaitan dengan pemulihan ekonomi dan penguatan UMKM," katanya.

Pemkot Surabaya saat ini telah memiliki platform digital yakni Pemberdayaan dan Ketahanan Ekonomi Nang Suroboyo atau Peken.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Surabaya M. Fikser mengatakan, aplikasi ini berguna sekali bagi UMKM untuk pemasaran toko kelontong dan UMKM di Kota Surabaya.

"Aplikasi belanja daring ini, sudah bisa diakses oleh masyarakat untuk memilih produk-produk berkualitas karya UMKM di Surabaya," kata Fikser. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM