Ronde Titoni, Berdiri Sejak 1948, Sajikan 2 Menu Kering dan Basah

18 April 2021 04:00

Jatim.GenPI.co - Bicara soal Malang jangan tinggalkan kulinernya. Kota ini juga memiliki banyak destinasi penggoyang lidah yang wajib dicoba. 

Mulai dari bakso, rawon, hingga wedang ronde. Ya wedang ronde. Menyantap semangkuk wedang ronde didinginnya malam Kota Malang sungguh nikmat. 

BACA JUGA: Keliling Indonesia lewat Ramadan Heritage Hotel Java Paragon

Di Jalan Zainul Arifin Nomor 17 ada satu kedai bernama Wedang Ronde Titoni. 

Kedai ini sudah buka sejak awal masa kemerdekaan, ketika Indonesia baru lahir, tahun 1948. 

Generasi ketiga, Rizky menceritakan awal mula usaha ini dirintis oleh sang kakek yakni Abdul Hadi. Sang kakek ini dulunya berkelilingn di sekitar Pasar Besar, Kidul Dalem untuk menawarkan jualannya. 

"Kalau sudah sekitar pukul 20.00 WIB atau 21.00 WIB jualan di depan Toko Arloji Titoni, makanya dikenal dengan nama Ronde Titoni,” katanya mengutip dari website resmi Pemkot malangkota.go.id. 

Baru tahun 1988, Ronde Titoni mulai menetap di sebuah kedai di Jalan Zainul Arifin No. 17. Saat ini sang ayah, Sugeng yang mengelola kedai tersebut. 

Selain di sana, juga ada beberapa cabang, seperti di Jalan Kawi dan dekat PMI Kota Malang. 

Pengunjung bisa memilih dua menu yang disajikan, ronde basah atau ronde kering. 

Ronde basah seperti pada umumnya penyajiannya yakni langsung sama kuah jahenya. 

BACA JUGA: Lontong Balap Pak Gendut Warung Legend Sejak 1958

Sedangkan ronde kering, bedanya disajikan terpisah dengan kuah jahenya. Bulatan teepung beras terliat sedikit coklat karena dilumuri cucuk kacang. 

Kedai ini juga menjual angsle, kacang kuah, roti goreng dan juga cakwe. Untuk semangkok ronde, angsle, atau kacang kuah dibanderol dengan harga Rp 10 ribu hingga Rp 12 ribu. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM