Jatim.GenPI.co - Pasangan suami istri, Fatiyah Hidayah dan Syamsul Arifin tak menyangka keisengannya mengunggah kuliner tape dan tetel di sosial media dapat sambutan positif.
Mereka mengunggah kuliner tradisional, tape dan tetel melalui Instagram, Tiktok, hingga Facebook.
BACA JUGA: Nongkrong Sambil Lihat Gunung Wilis, Layak Kamu Kunjungi
“Berjualan itu untuk kebutuhan sehari-hari. Saya juga ingin mengajak anak-anak muda belajar dan membuat makanan tradisional ini (Tetel dan Tape). Cara membuat seperti orang-orang desa,” kata Fatiyah mengutip dari ayosurabaya.
Tak cukup hanya mengunggahnya di sosial media untuk memperkenalkan dua makanan tersebut. Pasutri ini juga giat mengikuti sejumlah event seperti Surabaya Smart City (SSC) 2020 yang lalu, serta menjualnya di marketplace seperti Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak.
Rasa? tak perlu diragukan lagi. Fatiyah konsisten menjaga mutu, kualitas, dan keaslian jajanannya. Misalnya, Tape Ketan Hijau yang bercita rasa manis, legit, dan asam serta aroma ketan yang begitu kuat dan Tetel yang masih khas dengan gurihnya.
BACA JUGA: 3 Jenis Sate di Surabaya ini Bikin Ngiler
Harga tape dan tetel buatannya relatif murah. Tape ketan hijau dan hitam kemasan 400 gram mereka hargai sebesar Rp 10.000. Tetel kemasan 300 gram mereka banderol dengan harga Rp 10.000, ada juga kemasan besar 600 gram harganya Rp 20.000.
“Harganya menyesuaikan bentuk dan ukuran. Ada bentuk love dan persegi, bisa request. Kalau pesanan skala besar, biasanya tergantung permintaan. Biasanya, pas musim nikah gitu ramai, banyak yang pesan,” kata warga Kalibutuh Timur Gang 2 Nomor 5 Surabaya itu. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News