Mahasiswa UK Petra Bikin Film, Punya Pesan Mendalam

21 Desember 2021 21:00

GenPI.co Jatim - Mahasiswa dari Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya membuat film dokumenter berjudul 'Life of Silence', dimana mempunyai pesan mendalam.

Film tersebut mengangkat potret kehidupan seorang pemuda aktivis tuli asal Pasuruan, bernama Aditya.

Thomas Lesmono selaku Produser film Life of Silence menerangkan, melalui film ini ia bersama 4 anggota lainnya ingin mengedukasi masyarakat untuk lebih peka lagi terhadap kondisi masyarakat yang mengalami kekurangan.

BACA JUGA:  Sugeng Wahyono Sisipkan Pesan Mendalam pada Lukisan 3 Binatang

Namun pada sisi lainnya, penyandang ketulian punya banyak kelebihan yang tak terduga dan bisa dijadikan sebagai pelajaran bagi manusia lainnya.

"Kadang kita juga memaksakan mereka berbicara. Kalau mereka diem dianggap sombong. Tapi buka gitu seharusnya, mereka ini sama dengan kita," kata Thomas seusai pemutaran film Life of Silence di CGV BG Junction, Surabaya, Selasa (22/12) sore.

BACA JUGA:  Happy Asmara Jelaskan Hubungan dengan Denny Caknan, ini Katanya

Film berdurasi sekitar 30 menit itu menyajikan rutinitas keseharian Aditya, yang gigih dalam bekerja hingga bersosialisasi serta tak menganggap ketulian sebagai sebuah kekurangan.

Aktivitas Aditya bersama komunitas Akar Tuli Malang tergambarkan dengan jelas. Unsur paling utama memperkuat jalanya cerita, yakni penggunaan bahasa isyarat atau non-verbal yang digunakan Aditya saat menjelaskan keseharian dan pengalaman hidupnya.

BACA JUGA:  Pemkot Kediri Gelar Festival Al Banjari, Peserta Membludak

"Profil kak Adit ini cukup menarik selain dia tuli, dia juga ketua komunitas, terus bekerja, sarjana S1. Banyak hal yang bisa diangkat, dia juga influencer di Instagram," terangnya.

Untuk memberikan pengalaman tersendiri bagi para penonton, aspek suara menjadi hal yang sangat minim dimunculkan dalam film ini.

"Kami tidak hanya ingin mengajak orang untuk berempat, tetapi kami juga ingin menghadirkan experience (pengalaman) kepada penonton, bagaimana sih kalau teman tuli itu yang half to deaf atau tulinya setengah, ada yang memang mungkin gak bisa dengar sama sekali," terangnya.

"Experience itu yang ingin kami hadirkan dengan membuat audionya hilang dan ada yang mendem (jarang terdengar)," imbuhnya.

Rencana mahasiswa UK Petra selanjutnya ikut ajang festival tingkat internasional tahun depan.

Namun ia bersama tim akan melakukan perbaikan dan penataan pada beberapa aspek.

"Rencananya kami akan memperbaiki beberapa hal," ujarnya.

Berdasarkan informasi, karya garapan 5 mahasiswa Univeristas Kristen Petra ini merupakan project tugas akhir di salah satu mata kuliah. Proses pengerjaan memakan waktu antara 3-4 bulan, dengan estimasi biaya produksi Rp 3-4 juta.

Sedangkan untuk post produksinya memakan waktu sekitar 3-4 minggu. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM