GenPI.co Jatim - Setelah vakum tahun lalu karena pandemi Covid-19, akhirnya Festival Gandrung Sewu Banyuwangi kembali dihelat tahun 2021.
Festival ini masuk jajaran satu event wisata terbaik nasional versi Kemenparekraf yang dipusatkan di Banyuwangi dengan melibatkan lebih dari 1000 penari Gandrung.
Kini, ajang tersebut digelar di 24 kota di 16 provinsi yang menyajikan Tari Gandrung di ikon-ikon kota masing-masing, bahkan termasuk di Hong Kong. Tajuknya pun menjadi “Gandrung Sewu Nusantara”.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani mengatakan, festival tersebut tidak hanya sekedar menyajikan hiburan. Namun menjadi ajang kosolidasi budaya dan sosial bagi seluruh rakyat Banyuwangi.
"Saya sangat terharu dengan penyelenggaraan ini. Melibatkan banyak sekali warga Banyuwangi, baik yang ada di Banyuwangi maupun di perantauan," kata Bupati Ipuk mengutip laman Pemkab Banyuwangi, Rabu (29/12).
Event yang sudah digelar sejak 2012 itu memang telah menjadi ikon dari rangkaian Banyuwangi Festival yang rutin dihelat setiap tahunnya.
"Kami berharap tahun depan pandemi Covid-19 telah berakhir, sehingga kita bisa kembali menggelarnya secara langsung. Namun, juga belum usai, kita akan terus berusaha menyajikan virtual show yang lebih spektakuler lagi," terang Ipuk.
Sebagai informasi, festival ini melibatkan Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi) yang ada di penjuru Nusantara dan Hong Kong.
Ikawangi yang berada di perantauan menari Gandrung Banyuwangi di tempat-tempat publik yang menjadi ikon tempat perantauan mereka. Seperti di halaman kantor bupati, alun-alun sampai di pinggir jalan tempat ikon suatu kota berada.
Seperti Jakarta menari di kawasan Tugu Monas. Penari gandrung Jember menari di halaman kantor Bupati Jember. Palembang menari dengan latar belakang Jembatan Ampera.
Tari Gandrung sendiri adalah tarian khas Banyuwangi yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak-Benda Indonesia oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News