Pakar Unair Ikut Komentari Penendang Sesajen Semeru, ini Katanya

12 Januari 2022 03:00

GenPI.co Jatim - Sebuah video viral, seorang pria menendang dan membuang sesajen di lokasi erupsi Gunung Semeru menjadi bahan perbincangan masyarakat.

Video tersebut ternyata juga ditanggapi oleh pakar antropologi Unair Surabaya, Toetik Koesbardiati.

Dia mengatakan, sesajen merupakan bagian dari kepercayaan animisme yang sudah lama ada dan muncul di tengah masyarakat pada masa lampau.

BACA JUGA:  Haul ke-12 Gus Dur, Bupati Ipuk Teringat Kata-kata Inspirasinya

Secara garis besar animisme sendiri merupakan kepercayaan yang memercayai bahwa benda-benda yang terdapat di bumi mempunyai jiwa dan harus dihormati.

"Religi itu kan awalnya memang berkaitan dengan lingkungan ya. Makanya ada kepercayaan animisme," kata Toetik, Selasa (11/1).

BACA JUGA:  Bupati Mojokerto Siap Beri Fasilitas Seniman, Mantap!

Dia lantas menjelaskan, kepercayaan animisme itu bisa terlihat dari salah satu peristiwa, yakni saat erupsi Gunung Bromo pada 2019 yang lalu.

Pada saat Gunung Bromo erupsi, masyarakat sekitar menganggap kejadian tersebut merupakan teguran dari para leluhurnya.

BACA JUGA:  Festival Panji Nusantara, Pamerkan Kejayaan Majapahit

Alhasil, di kawasan Bromo dan sekitarnya yang mayoritas Suku Tengger melaksanakan upacara Kasada.

"Waktu Bromo meletus mereka (masyarakat) sekitar menganggapnya hal tersebut merupakan dari teguran orang tua mereka, dalam hal ini Roro Anteng dan Joko Seger. Pada setiap Kasada selalu ada pengorbanan di kawahnya," ucapnya.

Nah, peristiwa di Gunung Bromo itu sama halnya di Gunung Semeru. Masyarakat di sana yang mempersembahkan sesajen.

"Senada juga terjadi di Semeru. Masyarakat lokal mempersembahkan sesajen kepada siapapun yang mereka percaya sebagai penguasa Semeru," jelasnya.

Toetik menilai ritual tersebut sama halnya dengan upacara larung, bersih desa, hingga sedekah bumi.

Kegiatan ritual itu ditujukan sebagai cara masyarakat memohon dan mendapatkan kebaikan serta terhindar dari aspek amarah alam.

"Selalu ada sesajen untuk alam yang masyarakat lokal percaya bisa memberi rejeki, kemakmuran, ketenangan," ujarnya.

Toetik pun mempertanyakan apa yang telah diperbuat oleh pria dalam video viral tersebut. Menurutnya, tidak ada kesalahan dari apa yang telah dilakukan oleh masyarakat setempat.

"Apa yang salah (peletakan sesajen)?Menurut saya tidak. Itu kepercayaan masyarakat. Soal kita punya kepercayaan lain ya monggo saja," jelasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM