GenPI.co Jatim - Kota Batu baru-baru ini menyelenggarakan pagelaran seni budaya, pada Sabtu (22/1) yang lalu di Waroeng Sumber Cinde, Bumiaji.
Pagelaran seni budaya bertajuk “Nandur Kamulyan:Saling Silang Folklore Nusantara” membawa misi penting.
Acara tersebut merupakan ajakan untuk senantiasa melakukan hal baik, produktif serta bermanfaat untuk sekitar. Selain itu juga tetap menjaga tatanan kearifan lokal sebagai pemangku dalam berinteraksi di tanah nusantara.
Pagelaran seni budaya tersebut berupa pameran foto bertema "Merawat Identitas" dan pemutaran film dokumenter berjudul "Pusenai, The Last Dayak Basap".
Rangkaian pagelaran seni budaya semakin meriah dengan diskusi bersama seorang arkeolog, dan sejarawan M. Dwi Cahyono.
Arief as Sidiq dalam sambutannya menjelaskan bahwa pihaknya mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh duo Ethnicholic ini.
“Nandur kamulyan sangat luar biasa, secara konsep dan lokasi dalam rangka mengembangkan kota batu dengan pariwisata berbasis alam dan masyarakat” Ujar Arief mengutip Instagram @disparta_batu.
Dia mengatakan, lokasi pagelaran seni budaya ini yaitu Waroeng Sumber Cinde yang memiliki karakter luar biasa, yaitu lokasi seluas 3 hektare, ada sumber mata air cinde yang terpelihara dengan baik dan persemaian tanaman selada.
“Saya yakin kawasan ini akan menjadi destinasi luar biasa di Kota Batu dan Indonesia. Karena itu, Disparta siap bersinergi dan memfasilitasi perkembangan selanjutnya.” Pungkas Arief. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News