GenPI.co Jatim - Klenteng Boen Bio di Kota Surabaya terus mempersiapkan diri menyambut Tahun Baru Imlek, pada Selasa (1/2) mendatang.
Pada Sabtu (29/1) kemarin, pengurus Klenteng yang berlokasi di Jalan Kapasan, Kecamatan Simokerto mulai melaksanakan kimsin atau pencucian patung (rupang) sebagai wadah bagi para suci.
Ritual itu dilakukan lantaran para suci telah dianggap meninggalkan rupang menuju langit untuk melaporkan segala amal perbuatan manusia.
"Karena sucinya sudah pulang, jadi tempatnya (rupang) kosong dan bisa di bersihkan," kata Humas Klenteng Boen Bio Liem Tiong Yang kepada GenPI.co Jatim, Minggu (30/1).
Prosesi pembersihan patung tak sembarangan dilakukan. Ada beberapa langkah yang diterapkan, yakni debu dibersihkan dengan kuas kemudian dilakukan pembilasan menggunakan air bersih, lalu dilanjutkan dengan air kembang.
"Terus, disemprot winyak wangi kalau sudah kering," imbuhnya.
Terdapat sejumlah patung yang dicuci, utamanya rupang berwujud Nabi Konghucu. Jika ditotal jumlahnya ada sekitar 4 buah patung hingga patung Malaikat Bintang Utara.
Semuanya tertata rapi di meja kayu sebagai tatakannya, patung-patung itu satu persatu dimandikan secara bergantian.
Tak hanya patung para suci saja, ada juga papan arwah berisikan nama yang disembayangi, salah satunya yakni Nabi Konghucu itu sendiri.
"Kalau yang pakai busana biru itu profil Nabi Konghucu waktu menjabat Perdana Menteri dan yang coklat ini (Nabi Konghucu) mulai menebarkan ajarannya," terangnya.
Pada salah satu sudut ruangan nampak berjejer belasan lampion. Nantinya, barang khas perayaan Tahun Baru Imlek itu bakal dipasang menghiasi Boen Bio. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News