Jelang Valentine, Pelukis Jatim Hasilkan Karya Romantis

13 Februari 2022 15:30

GenPI.co Jatim - Sejumlah pelukis asal Jawa Timur ambil bagian dalam acara Renjana Ingati, menggelar acara menjelang hari valentine di Surabaya Suites Hotel, Sabtu (12/2) kemarin.

Pelukis tersebut berkumpul di sana untuk membuat karya romantis. Uniknya, karya yang dihasilkan tidak mereka goreskan di atas kanvas, melainkan pada kain berukuran 20 meter.

Setiap pelukis diberikan satu ruang pada kanvas sebagai media menuangkan ide-idenya.

BACA JUGA:  Kabar Terbaru Situs Srigading, BPCB Jatim Petakan Lokasi

Koordinator pameran Renjana Ingati, Budi Bi menerangkan, tema acara yang dipilih punya arti romansa dalam hati, hal sekaligus merespon datangnya hari valentine yang dirayakan setiap Februari.

"Jadi kemarin pas pembukaan ditepatkan pada tanggal 2 bulan 2 tahun 2022," kata Budi kepada GenPI.co Jatim.

BACA JUGA:  Tarian Langen Thengul Bojonegoro, Kolaborasi Seniman dan Bupati

Mengacu pada tema acara, para pelukis membuat satu lukisan yang menceritakan tentang romantika, namun dibalut dengan sudut pandang masing-masing.

"Jadi, seperti (lukisan) di depan itu, melukis dua harimau itu maksudnya dua sejoli. Itu termasuk respon juga ke tahun macan air," terangnya.

BACA JUGA:  Pacitan Dobrak Fenomena Batu Akik, Persiapannya Niat Banget

Budi mengungkapkan, sebenarnya total peserta pameran Renjana Ingati ini berjumlah 22 orang pelukis. Hanya saja, beberapa di antaranya berhalangan hadir disebabkan faktor kesehatan.

Oleh karena itu, lantaran tak mau kegiatan ini memunculkan risiko, maka hanya peserta dalam kondisi bugar saja yang direkomendasikan mengisi acara.

"Ada 14 orang, mereka dari Surabaya, Lamongan, Sidoarjo, lalu dari Lumajang Jombang tidak hadir karena sedang sakit,"ungkapnya.

Sementara itu, Pingki Ayako salah seorang peserta Renjana Ingati menyebut membuat lukisan bertema nuansa pameran lampion di kawasan Tambak Bayan, Surabaya.

"Jadi, masih bisa dibilang aku belum sepenuhnya move-on dari acara itu. Jadi, aku akan menggambar sesuatu yang berkaitan dengan pameran lampion di Tambak Bayan," terangnya.

Setiap pelukis mendapatkan ruang menggambar dengan ukuran antara 1 meter x 1,2 meter hingga 2 meter x 1,2 meter.

Pingki mengaku, melukis di media kain memiliki tantang tersendiri, utamanya dalam soal kecepatan. Namun, dirinya merasa lega ketika mendapatkan pinjaman alat dari pihak hotel untuk mempercepat proses pengerjaan.

"Aku sendiri termasuk pelukis yang lambat tapi untungnya ini tadi dipinjami roll sama Surabaya suites Hotel. Jadi lumayan membantu mempercepat untuk nge-blok," ujarnya

Selain kecepatan, kondisi emosional juga mempengaruhi lama waktu pengerjaan lukisan ini.

"Aku cepat bosan. Ini (melukis di kain) buat latihan juga untuk mengontrol emosi semua itu," ungkapnya.

Rencananya, lukisan yang tergambar di kedua kain dengan masing-masing ukuran 10 meter akan disambungkan menjadi satu. Kemudian, kain dengan total 20 meter itu akan dipasang memanjang secara vertikal di salah satu sudut ruangan Surabaya Suites Hotel.

General Manager Surabaya Suites Hotel Firman S Permana mengungkapkan, kehadiran para pelukis merupakan hal yang paling dinanti oleh pihaknya.

Menurutnya, di kondisi pandemi covid-19 tak hanya membutuhkan kesehatan secara medis saja, tetapi juga kesehatan jiwa.

"Hidup ini perlu keseimbangan. Apa lagi saat pandemi yang belum benar-benar usai seperti sekarang, perlu diisi sesuatu yang menenangkan jiwa dan melihat karya-karya para seniman ini bikin jiwa tenang," jelasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM