Reog Ponorogo Berjuang Diakui Unesco, Khofifah: Ayo Dukung!

28 Februari 2022 00:00

GenPI.co Jatim - Reog Ponorogo masuk sebagai nominasi tunggal Warisan Budaya Tak Benda yang diusulkan Indonesia ke United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (Unesco)

Masuknya reog sebagai nominasi kesenian tunggal dijelaskan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa karena hanya ada di satu wilayah saja, yakni Kabupaten Ponorogo.

"Kalaupun reog dimainkan di Medan atau di Makassar misalnya, ya namanya tetap Reog Ponorogo," terang Khofifah, Minggu (27/2).

BACA JUGA:  Bupati Kediri Ajak Selebgram Menjeng Kimhoa Naik Truk, Grogi

Khofifah melanjutkan, kesenian reog dinilai mempunyai sisi atau nilai yang dipandang luar biasa sebagai syarat pengakuan dari Unesco.

Selain itu, reog juga menjadi kebanggaan dan salah satu kesenian yang menjadi ciri khas Provinsi Jawa Timur.

Orang nomor satu di Jawa Timur itu mengaku, Bupati Ponorogo telah melakukan seleksi wawancara dengan pihak Unesco. Beberapa penjelasan diberikan, diantaranya yakni penggunaan bulu dari buru merak.

BACA JUGA:  Konsistensi Jadi Kunci Seniman Malang Tetap Eksis Melukis

Khofifah menjelaskan, bulu yang ada di reog Ponorogo bukan berasal dari burung, melainkan bulu yang sudah rontok dengan sendirinya.

"Kemudian yang belasan tahunan lalu menggunakan kulit harimau, saat ini sudah diganti kulit kambing dan diformat seperti kulit harimau," terangnya.

BACA JUGA:  Cak Dave Blak-Blakan, Pilih Surabaya Daripada Australia

Jika dua aspek yang dijelaskan Bupati Ponorogo ini bisa meyakinkan Unesco, kemungkinan besar Reog Ponorogo akan ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda.

Mantan Menteri Sosial ini menambahkan, masyarakat di Jawa Timur, terutama bagi para pegiat media sosial agar senantiasi memberikan dukungan seni tradiosional asal Jawa Timur itu.

"Nah, mulai sekarang kita bisa mempromosikan kebudayaan kita, kesenian kita. Salah satunya Reog Ponorogo ini dengan mengunggah di media sosial agar semakin dikenal luas di dunia," ujarnya.

Dia menyebut, ketika reog sudah ditetapkan oleh Unesco, potensi pengakuan daerah negara lain akan bisa dicegah.

Penetapan melaui nominasi warisan budaya tak benda juga sebagai langkah memperkuat status kekayaan intelektual dari Reog Ponorogo.

"Ketika dilakukan proses identifikasi kemudian diusulkan sebagai warisan budaya tak benda semoga akan menjadi unggulan yang diajukan oleh pemerintah Indonesia, sehingga seluruh inisiator dan proses budaya yang luar biasa oleh masyarakat Ponorogo menjadi mendunia," terangnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM