GenPI.co Jatim - Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kabupaten Kediri, berharap bangkit lagi dengan mendorong kesenian Tiban di sana untuk tetap dilestarikan.
Ketua DKK Kabupaten Kediri, Imam Mubarok mengemukakan, seni tradisonal Tiban memang saat ini sudah jarang tampil.
Dia menjelaskan, biasanya kesenian Tiban ditampilkan dalam ritual permohonan hujan dan acara bersih desa atau merti desa.
"Pandemi yang sudah dua tahun, nyaris mereka tidak pernah ada tanggapan. Sudah selayaknya kesenian Tiban diajukan ke HAKI oleh Pemkab Kediri," katanya, Rabu (2/3) kemarin.
Sebagai informasi, kegiatan pertunjukan Tiban baru digelar di Dusun Mitiran, Desa Rembang, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri.
Selain di Desa Rembang, di Kabupaten Kediri ada beberapa desa yang hingga kini masih melestarikan kesenian Tiban, di antaranya di Desa Purwokerto, Kecamatan Ngadiluwih, Desa Jamben di Kecamatan Kras, dan Desa Surat di Kecamatan Mojo.
Mubarok menjelaskan, pertunjukan itu adalah kesenian rakyat yang disertai arak-arakan, ada sesaji dan doa yang masih ada hingga saat ini.
Lanjutnya, biasanya pertunjukan Tiban dilaksanakan pada saat musim kemarau panjang dan di halaman yang luas atau persawahan.
Terakhir, Mubarok berharap kesenian Tiban ini bisa terus dilestarikan, khususnya bagi generasi muda yang memegang tongkat estafet di tengah gempuran teknologi informasi.
"Sayang sekali kesenian ini belum diminati oleh kaum muda sebagai penerus. Pemain yang ada saat ini sudah sepuh. Inilah pentingnya pelestarian seni tradisi. Semua bertanggungjawab untuk keberlangsungannya," kata Mubarok. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News