Situs Srigading Alami Pelapukan, ITS Beberkan Temuannya

10 Maret 2022 00:00

GenPI.co Jatim - Bangunan candi Situs Srigading yang terletak di Desa Srigading, Kecamatan lawang, Kabupaten Malang itu runtuh yang diperkirakan karena terjadi pelapukan di sejumlah titik, sehingga struktur bangunan tidak stabil.

Ahli Geologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Amien Widodo mengatakan, berdasarkan pengamatan sementara, ada sejumlah titik pondasi bangunan yang lapuk atau pecah.

"Kalau melihat keliling banyak yang runtuh atau tidak stabil dibanding sekitarnya. Bata bagian awah sudah pecah sehingga bangunan melengkung," kata Amien.

BACA JUGA:  Ekskavasi Candi Srigading Tahap 3, Temukan Benda Berharga

Amien memperkirakan batu bata yang menjadi pondasi bangunan tersebut mengalami pelapukan, khususnya pada sejumlah titik di bagian bawah.

Akibat mengalami pelapukan, batu bata tersebut menjadi lebih rapuh dan mudah hancur.

BACA JUGA:  Luncurkan Album Baru, ini Ungkapan Happy Asmara

Lanjutnya, kondisi tersebut, diperkirakan pondasi bangunan tidak mampu menahan beban dari bagian tubuh dan atap candi yang pada akhirnya menyebabkan bangunan yang diperkirakan memiliki tinggi 10 meter ambruk.

"Pada musim hujan tanah di sekitar itu basah dan menyebabkan pelapukan dan merapuhkan bata. Bata yang terendam tadi itu menjadi lapuk dan lebih rapuh dibanding yang di atas," ujarnya.

BACA JUGA:  Pameran Keris, Bupati Maryoto Beri Pesan ke Milenial, ini Katanya

Hipotesa lainnya, lanjut Amien, bangunan candi tersebut runtuh akibat adanya beban berlebih pada bagian atas yang bisa disebabkan pohon tumbang dan menimpa bangunan tersebut.

"Kalau kita lihat banyak retakan arah vertikal, kalau secara mekanik, itu karena ada beban dari atas sehingga pecah seperti itu. Beban dari atas itu, kemungkinan, apakah dulu ada batu besar atau ada pohon (yang menimpa)," katanya.

Pihal Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur juga membantu melakukan analisis jenis batuan apa saja yang ditemukan pada situs Srigading.

"Kita bantu untuk menganalisis terkait dengan batuannya. Jadi itu batuan apa saja. Lebih ke arah sana, termasuk analisis batu batanya. Saya mencari umurnya berapa," katanya.

Situs Srigading pada awalnya dikenal dengan sebutan Cegumuk oleh warga sekitar yang berarti sebuah gundukan.

Situs tersebut ditemukan kurang lebih pada 1985 dengan yoni dan sejumlah arca yang berada di atas gundukan tersebut. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fitra Herdianariestianto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM