Seni Ronthek, Kegiatan Menggugah Sahur yang Kini Naik Kelas

24 Maret 2022 00:00

GenPI.co Jatim - Kesenian tradisional ronthek di Pacitan saat ini menjadi ajang festival tahunan masyarakat di sana.

Festival seni ronthek ini pertama kali diadakan pada 2011 yang lalu, lebih tepatnya pada 18-19 Agustus.

Pada awal digelarnya kesenian ronthek dikemas sebagai lomba, namun seiring berjalannya waktu digelar festival.

BACA JUGA:  Pakai 2 Metode, Tim Geolog Temukan Objek Lain Arca Dwarapala

BACA JUGA:  Pemkab Malang Tentukan Nilai Situs Srigading, Proses Berjalan

Instrumen musik ronthek Pacitan berasal dari alat-alat sederhana, yakni bambu dengan dipadukan gong dan gamelan yang mengiringi lagu dan tarian.

Siapa sangka, sebelum menjadi festival tahunan, kesenian ronthek asal Pacitan ini pada awalnya merupakan alat untuk menggugah sahur.

BACA JUGA:  Omah Mikir Prambudi, Wadah Promosi Karya Seniman Kota Batu

Mengutip Instagram @disparbudporapacitan, istilah ronthek berasal dari dua suku kata, yakni "ronda" dan "thek-thek", bunyi bambu yang dipukul.

Berangkat dari dua suku kata itulah lahir istilah musik ronthek yang dikenal hingga saat ini.

Sayangnya, pandemi covid-19 yang melanda Indonesia selama dua tahun terakhir, kesenian ronthek berkurang. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fitra Herdianariestianto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM