Mbah Broto, 60 Tahun Menggeluti Membuat Wayang Kulit

10 Maret 2021 18:00

Jatim.GenPI.co - Subroto warga Desa Panjer Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri sudah sejak tahun 1960 menekuni pembuatan wayang kulit. 

Mbah Broto, sapaan akrabnya, mendapatkan ilmu membuat wayang kulit dari sang ayah. Kebetulan, ayah Mbah Broto merupakan dalang yang juga memiliki kemampuan membuat wayang kulit. 

BACA JUGA: Lagu Hits Denny Caknan Jadi Promosi Pemkab Ngawi

“Dulu ilmu pembuatan wayang diwariskan oleh orang tua saya, kemudian saya mulai belajar hingga keterampilan ini saya asah terus hingga mampu membuat membuat 1 buah wayang," kata Mbah Broto dilansir dari website resmi Pemkab Kediri, news.kedirikab.go.id. 

Hampir 20 tahun menggeluti dunia pembuatan wayang kulit, banyak rintangan telah dihadapi. Naik turun penjualan sudah biasa. Namun ia tetap konsisten membuat wayang kulit berapapun pesanan yang diterimanya. 

Sebelum pandemi Covid-19, Mbah Broto dapat menjual hingga 50 wayang kulit per bulan dengan berbagai ukuran. Omsetnya bisa mencapai Rp 7 juta. 

Kini ketika Covid-19 juga mempengaruhi perekonomian, Mbah Broto mengaku harus berputar otak memikirkan agar wayang kulit bikinannya tetap eksis. 

Dia pun menurunkan harga, dari sebelum pandemi Covid-19 Rp 400 ribu untuk wayang ukuran kecil, menjadi Rp 300 ribu per wayangnya. Diskon yang diberikan Mbah Broto ini disambut baik banyak kalangan. 

Bahkan beberapa diantara pelanggan Mbah Broto langsung membeli banyak, ada yang memesan sampai 150 buah wayang kulit. 

“Mumpung harganya sedang turun, para dalang dan seniman akhirnya banyak yang pesan. Jika dihitung-hitung, pendapatan saya bisa Rp 10 juta per bulan selama masa pandemi,” kata Mbah Broto. 

BACA JUGA: Pengenalan Situs Sejarah Harus Dimodernisasi, Jangan Ikut Kuno

Dirinya berharap, ke depan muncul generasi pecinta wayang kulit yang meneruskan usaha seperti digelutnya saat ini. Terutama para kaum milenial agar mau melestarikan tradisi peninggalan dari nenek moyang tetap terjaga.

"Saya berharap generasi muda jangan sampai melupakan seni wayang kulit ini karena sudah menjadi peninggalan jaman kuno dan sangat perlu dilestarikan," tandasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM