Jatim.GenPI.co - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas menari bersama anak-anak sanggar seni Padepokan Seni Alang-Alang Kumitir di Desa Purwoasri, Kecamatan Tegadlimo, Banyuwangi.
Tak terlihat kaku, ia dengan luwes bergerak mengikuti murid di sanggar tersebut.
BACA JUGA: Batik Blimbing, Melestarikan Budaya di Atas Kain
Lengkap dengan selendang dan kipas khas Tari Gandrung, Ipuk tak terlihat canggung layaknya orang yang baru belajar menari.
"Waktu kecil saya suka menari, bahkan saya belajar menari," kata Ipuk, Jumat (12/3)
Ipuk pun menyemangati anak-anak yang tengah belajar menari. Ia meminta mereka tak berhenti menari.
Dirinya juga berpesan orang tua agar terus mendukung berkesenian, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Terkadang minat itu yang membawa kesuksesan mereka. Banyak penari, olahragawan, musisi, bahkan pemain game online yang sukses," kata dia.
"Jangan orang tua marah kalau anaknya tidak bisa matematika dan fisika, padahal anaknya piawai berkesenian. Pada dasarnya, potensi masing-masing anak beda," imbuhnya.
Pemkab Banyuwangi, kata dia, berkomitmen untuk memperhatikan kesenian di wilayahnya.
Pihaknya akan meminta pemerintah desa menggunakan alokasi dana desa bagi pemberdayaan masyarakat berbasis seni. "Jadi, kita berkesenian dan berkebudayaan berbasis desa," tegasnya.
BACA JUGA: Bupati Banyuwangi Ajak Ngaji Kitab Kuning
Ketua Dewan Kesenian Blambangan Banyuwangi Hasan Basri mengatakan, perlunya menggali potensi seni budaya di desa-desa dalam kerangka pemberdayaan masyarakat.
"Menurut kami, pengembangan seni budaya lokal bisa menunjang kemandirian ekonomi masyarakat desa. Ini perlu digalakkan terutama desa yang memiliki potensi wisata yang bagus, sehingga saling melengkapi," katanya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News