Jatim.GenPI.co - Grup musik indie asal Surabaya, Silampukau merilis single terbaru mereka. Setelah sempat vakum selama empat tahun lebih.
Pandemi Covid-19 rupanya menginspirasi band yang digawangi Kharis Junandharu dan Eki Tresnowening itu untuk mengeluarkan lagu baru yang diberi judul Dendang Sangsi.
BACA JUGA: Baru! Rabiku Mung Sewengi Tersedia di JPNN Musik, Siap Bergoyang
“Kondisi ini seakan meledak dengan nada tunggal, distrust. Ketidakpercayaan masyarakat terhadap pengelola negara,” kata Kharis tertulis, Jumat (25/6).
Berbeda dengan karya-karya Silampukau sebelumnya, lagu kali ini bergenre dangdut. Kharis punya alasan sendiri menggarap lagu dalam sentuhan lain.
Menurutnya ini merupakan salah satu cara untuk bertahan hidup. “Sepertinya memang benar. Bahwa dangdut adalah salah satu mekanisme bertahan hidup bagi banyak dari kami," ungkapnya.
Ia yakin musik dangdut bisa menghibur. Membebaskan problem yang mustahil dipecahkan dengan berjoget. Setidaknya tertanggungkan sementara beban kehidupan.
“Bukan untuk melupakan permasalahan. Sama sekali bukan. Sekadar meringankan kecemasan. Sebutir analgesik bagi hidup yang celaka,” imbuh pria asli Surabaya ini.
Silampukau mencoba merangkum runyamnya keadaan dunia ini. Dendang Sangsi dinikmati melalui akun resmi Silampukau di YouTube, Spotify, dan Bandcamp.
BACA JUGA: Taman Gandrung Terakota Banyuwangi Tutup Sementara
Grup band ini memang dikenal bergenre folk. Semua lagunya bercerita tentang Surabaya. Dari persoalan sosial, suasana kota, hingga perempuan penghiburnya.
Lagu-lagunya banyak menggambarkan potret Surabaya yang tak sepenuhnya manis. Mereka berusaha menggambarkan wujud Kota Pahlawan secara apa adanya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News