Perajin Berkurang, Industri Gamelan Masih Bertahan

18 Juli 2021 09:00

Jatim.GenPI.co - Perajin industri gamelan di Desa Kauman dan Desa Patihan Kecamatan Karangrejo terus berkurang jumlahnya.

Dari sebelumnya, kurang lebih 20 perajin, kini tersisa lima orang perajin yang masih bertahan untuk tetap eksis di tengah gempuran arus modernisasi.

BACA JUGA: PPKM Darurat Tak Batasi Kegiatan Intan Afifah

Nah, salah satu perajin industri gamelan yang masih bertahan adalah Wahyu. Ia mengatakan sudah turun temurun menggeluti industri ini.

Melansir laman kominfo Magetan, saat ini industri gamelan yang masih bertahan harus menghadapi pasang surut sejumlah persoalan. Di antaranya masalah produksi, pengadaan bahan baku, hingga pemasaran produk.

Lanjut dia, meskipun mampu bertahan di industri gamelan. Penjualannya tak seramai dulu, hanya mampu menjual satu set gamelan perbulannya.

Pesanan gamelan banyak Kalimantan, Sumatera, Papua, Jogja bahkan sampai luar negeri seperti Malaysia.

Untuk harga bervariasi, satu set gamelan, yang terdiri dari kendang, gender, gambang, kempul, bonang, kenong, gong, saron, gemung dan peking dijual antara 50 juta hingga 300 juta rupiah tergantung bahan yang di inginkan oleh konsumen.

BACA JUGA: Methil, Tradisi Petani di Magetan

Sementara itu faktor lain yang mengakibatkan perajin berkurang di industri gamelan, menurut Wahyu karena Pandemi Covid-19.

Ia berharap pandemi segera berakhir sehingga produk-produk gamelan kembali menggeliat. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fitra Herdianariestianto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM