Mengintip Pangkas Rambut Shin Hua, Sudah Ada Sejak Zaman Belanda

20 Maret 2021 16:00

Jatim.GenPI.co - Zaman sekarang barbershop atau pangkas rambut di Surabaya bak jamur di musim hujan, sangat banyak.

Kaum milenial dengan adanya barbershop ini lebih senang dari pada pangkas rambut.

BACA JUGA: Gasing di Desa Sombo Lumajang Lestari Tak Tergerus Zaman

Alasannya barbershop memiliki konsep lebih modern, itu terlihat mulai dari bangunanya, peralatan pangkas rambut hingga tenaga pangkas rambutnya yang masih muda dan terlatih.

Tentunya suasana itu sangat berbeda jika melihat pangkas rambut tempo dulu.

Namun jangan salah, walaupun pangkas rambut terbilang sudah jadul namun nilai sejarah yang terkandung di dalamnya sangat kental.

Seperti bangunan pangkas rambut 'Shin Hua' yang berada di Jalan Kembang Jepun No 38 Surabaya ini.

Dilansir dari website resmi humas.surabaya.go.id. Bangunan pangkas rambut 'Shin Hua' sudah berdiri sejak zaman penjajahan Belanda.

Ya, pangkas rambut legendaris itu sudah berdiri sejak tahun 1911 atau jika dihitung usia bangunan tersebut sudah berumur satu abad lebih!.

Penampakan pangkas rambut ini memiliki dua lantai seperti rumah tinggal biasa. Jika anda ingin berkunjung ke sana, bisa jadi dibuat bingung.

Sebab tidak ada papan nama yang menandakan adanya pangkas rambut atau meminjam istilah sekarang barber shop di bangunan itu, hanya sebuah pintu yang terbuka lebar dan tangga yang menjadi akses menuju lantai dua.

Saat anda masuk ke dalam platarannya saja, sudah terasa suasana jadul dan penuh sejarah seperti, kursi untuk bercukur, kipas angin gantung hingga sisir dari tulang ikan.

Barang-barang ini seakan menjadi saksi bisu berdirinya bangunan ini sejak zaman kolonial Belanda.

Pangkas rambut Shin Hua atau yang berarti 'Baru Mekar' pada tahun berdirinya punya banyak pelanggan, mulai dari petinggi negara, tentara Belanda hingga rakyat biasa.

Tan Ting Kok, adalah pemilik pangkas rambut ini, ia mengatakan pangkas rambut miliknya itu hanya melayani pria saja.

Ia juga mengungkapkan pangkas rambut yang dikelolanya menjadi yang pertama berdiri di Kota Pahlawan. Tan Ting Kok mengatakan, usaha pangkas rambut dirintis oleh almarhum ayahnya, Tan Shin Tjo tahun 1911.

Tan Shin Tjo merupakan seorang perantauan dari Tiongkok yang mengadu nasib di Surabaya, bisnis yang dirintis berbuah manis.

“Dulu pelanggan ayah saya itu banyak dan selalu ramai, sehingga pegawai yang kerja di sini sampai 10 orang,” kata Tan Tin Kok.

Tan Ting Kok hingga sekarang masih mempertahankan suasana tempo dulu di dalam ruang pangkas rambutnya, dekorasi di dalamnya mengingatkan pada tata ruangan khas film Tionghoa zaman dulu.

BACA JUGA: Pemkot Kediri Anggarkan Rp 360 Untuk Rawat Jembatan

Dekorasi itu menurutnya menjadi ciri khas tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi penggunjung Shin Hua.

“Sampai sekarang saya masih menggunakan alat cukur yang jadul, dan masih pakai sisir dari tulang ikan yang dipakai mulai tahun 1911 oleh ayah saya, hingga sampai saat ini masih saya pakai,” ujarnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fitra Herdianariestianto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM