Jatim.GenPI.co - Seniman ludruk asal Surabaya, Cak Kartolo di daerah Jalan Kupang Jaya 1 hendak dijual.
Rumah yang sudah ia tempati bersama keluarganya sejak 1984 itu kabarnya sudah ada yang menawar seharga Rp 6 miliar. Hanya saja Cak Kartolo masih menunggu tawaran yang lebih tinggi lagi.
Lebih lanjut, Cak Kartolo tidak mempermasalahkan harga yang ditawarkan asalkan dari hasil penjualan itu bisa mencukupi untuk membeli tanah dan dibangunkan rumah untuk anak dan lima cucunya.
Cak Kartolo merasa pemerintah tidak tinggal diam terhadap seniman tradisional yang terdampak ekonomi pandemi Covid-19. "Sebab saya juga terdata mendapatkan BLT (Bantuan Langsung Tunai) yang sekali cair dapat Rp300 ribu itu," katanya.
Wawali Surabaya, Armuji pun berkunjung ke rumah Cak Kartolo untuk memberi motivasi serta memberikan bantuan uang tunai.
Pada pertemuan itu, Armuji menjelaskan pandemi memang memberikan dampak yang luar biasa dalam berbagai aspek, mulai dari pendidikan, ekonomi, sosial dan kebudayaan.
"Di Balai Pemuda Surabaya pun sekarang belum bisa menggelar pertunjukan seni. Tentunya hal Ini yang memaksa kita memutar otak agar bisa beradaptasi dengan kondisi," kata Armuji.
Armuji juga mengapresiasi atas kiprah maestro ludruk Kota Surabaya tersebut. Ia juga menceritakan sebagai pecinta ludruk, pada saat kecil seringkali menyaksikan pertunjukan ludruk dari kampung ke kampung.
"Saya apresiasi atas kiprah Cak Kartolo yang telah memberikan warna terhadap dunia ludruk di kota Surabaya hingga ke Suriname," ujarnya.
Menutup pertemuan itu, Armuji juga menitipkan pesan agar Cak Kartolo mencetak generasi penerus seniman ludruk. Sebelum meninggalkan rumah Cak Kartolo, Armuji menyerahkan bantuan pribadi sejumlah Rp50 juta sebagai bentuk perhatiannya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News