Situs Peninggalan Kerajaan Majapahit Runtuh, ini Sebabnya

10 September 2021 00:00

Jatim.GenPI.co - Situs kumitir, Mojokerto runtuh. Pakar Geologi menyebut penyebabnya banjir bandang besar di masa lalu.

Pakar Geologi ITS, Dr Ir Amien Widodo mengatakan, struktur bangunan purbakala di situs kumitir terkubur sedimen hingga ketebalan 2 meter lebih.

Ia menjelaskan ada dua jenis sedimen yang mengubur Situs Kumitir. Lapisan pertama berupa pasir pada kedalaman sekitar 1 meter dari permukaan tanah saat ini.

BACA JUGA:  Pandemi Covid-19 Cak Kartolo Jual Rumah

Saat ini pihaknya telah mempelajari proses bagaimana terkuburnya bekas istana Bhre Wengker itu.

"Teruruk mulai dasarnya, atasnya masih teruruk lagi. Kami mempelajari prosesnya apa yang menyebabkan teruruknya itu," kata Amien saat meninjau situs yang diyakini bekas istana Bhre Wengker, paman Hayam Wuruk di Desa Bendo Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Mojokerto mengutip dari Ngopibareng.

BACA JUGA:  Siapkan Kejutan, Cak Sodiq Jamin Kali ini Benar-benar Berbeda

Lanjutnya, banjir bandang dengan kecepatan tinggi terjadi saat itu. Sehingga membuat bangunan purbakala terkubur.

"Kalau menurut kami prosesnya pada waktu itu ada banjir bandang dengan kecepatan tinggi. Kenapa banjir bandang? Karena dari dulu Indonesia iklimnya tropis, banyak hujan. 5 tahun sekali, 10 tahun sekali, 15 tahun sekali, 50 tahun sekali bisa terjadi hujan besar yang menimbulkan banjir bandang," kata Amien.

BACA JUGA:  Tari Remo Surabaya, Tak Lekang Oleh Waktu

Hasil analisis peta topografi, banjir bandang besar menerjang dan mengubur Situs Kumitir melalui 2 sungai purba. Yaitu sungai yang mengalir langsung dari arah selatan dan sungai dari arah timur.

"Sementara kami seperti itu, ada banjir bandang dan banjir lahar dari Gunung Anjasmoro di selatan. Banjir bandang itu bukan hanya air, tapi aliran massa," ungkapnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fitra Herdianariestianto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM