Jatim.GenPI.co - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi mempunyai cara jempolan untuk mengenalkan budaya kepurbakalaan ke para milenial.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat menggelar pameran kepurbakalaan dengan menampilkan benda kuno dan bersejarah.
"Jadi, pameran kepurbakalaan ini digelar untuk mengenalkan benda bersejarah di Banyuwangi, dan juga mengedukasi masyarakat dan anak-anak sekolah atau milenial," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, Muhammad Yanuarto Bramuda, Senin (4/10) kemarin.
Acara pameran tersebut berlangsung di pelataran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang sudah mulai sejak Senin (4/10) kemarin dan berakhir pada Rabu (6/10).
"Pameran kepurbakalaan ini juga sebagai media promosi. Jadi, Banyuwangi nantinya tidak hanya dikenal kaya destinasi wisata, tapi juga budaya dan situs yang harus dilestarikan. Dalam kegiatan pameran kepurbakalaan ini ada tujuh kelompok yang
kami undang," kata Bramuda.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, acara ini bakal digelar secara bertahap, sekaligus untuk menggeliatkan kembali sektor pariwisata.
"Namun, protokol kesehatan tetap kami utamakan. Event bisa jalan, tapi pengunjung dan penyelenggara harus wajib taat prokes. Seperti di pameran purbakala ini, kami lengkapi dengan fitur aplikasi Pedulilindungi untuk memantau pengunjung," ujarnya.
Selain itu, pameran diisi dengan pengenalan tentang Geopark Ijen kepada para pelajar.
Acara tersebut juga terdapat kajian benda museum yang menghadirkan Tim Ahli Cagar Budaya Provinsi Jawa Timur.
Pada hari ketiga (hari terakhir) akan ada pembacaan dan pengenalan Lontar Yusuf dengan menghadirkan pelakunya langsung dari Desa Kemiren dan Jambesari. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News