Melukis Jadi Pelepas Stres Anak Berkebutuhan Khusus

26 Maret 2021 09:00

Jatim.GenPI.co - Sutoyo Raharto, pendiri Yayasan Selalu Dapat Memberi berkolaborasi dengan Yayassan Peduli Anak Berkebutuhan Khusus Sawitri Retno, mengajarkan melukis.

Kolaborasi itu mereka lakukan untuk mengajarkan melukis kepada anak berkebutuhan khusus yang ada di Surabaya.

BACA JUGA: Berkunjung Ke Kampung Lawang Seketeng, Seperti Masuk Lorong Waktu

Ide tersebut didapat Sutoyo Raharto dalam perjalannya di Pulau Dewata.

"Saya itu pertama kali tahu soal ini dari teman saya seniman di Bali. Saya melihat bagaimana anak-anak di sana diminta melukis bebas. Dari situ, kita bisa tahu karakter anak-anak. Awalnya saya menggunakan medium kertas, lalu yang ini topeng idenya bu Sawitri," tutur Sutoyo yang saat itu ikut mendampingi proses melukis ABK di markas Yayasan Peduli Kasih Anak Berkebutuhan Khusus, Jl. Manyar Sabrangan 1-A, Surabaya, Kamis (25/3).

Menurut Sutoyo dengan melihat Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) melukis bebas, bisa membantu melihat karakter mereka.

Cara ini dinilai lebih efektif dibandingkan jika ABK dibimbing ketika menggambar, atau bila gambarnya diperindah.

"Kalau diperindah, ya nggak bisa kelihatan karakternya. Misalnya topeng yang ini, hasil lukisan anak pertama," katanya sambil menunjukkan sebuah topeng dengan nuansa warna gelap.

"Dari goresan, warna, kenapa kok pakai satu warna, kita bisa tahu si anak pertama ini goresannya kuat, keras banget. Ketika kita sampaikan ke ibunya, ibunya mengiyakan kalau anak ini memang karakternya keras," jelasnya.

Sutoyo kemudian memuji hasil lukisan topeng karya Andre Setiawan.

Karya pria berkebutuhan khusus berusia 48 tahun itu, kata Sutoyo, unik dan luar biasa.

Andre menggunakan banyak warna yang ia goreskan dengan apik.

Kemudian, ia menambahkan tiga titik warna cokelat yang menonjol di bawah mata kanan.

"Kayak orang sedih. Mungkin itu air mata," ucapnya, yang kemudian diiyakan oleh Andre.

Selain Andre, Sutoyo juga bercerita tentang ABK lainnya yang melukis sebuah bandara.

Yang menarik, ABK tersebut melukis dari sudut atas.

Menariknya dari penuturan ibu ABK itu ia belum pernah sekalipun mengunjungi bandara, tetapi pernah melihat fotonya di koran.

Sutoyo menjelaskan, melukis bebas memang diperlukan sebagai kegiatan pelepas stres ABK.

BACA JUGA: Es Coklat Panjang Umur Nan Legendaris, Sudah Pernah Coba?

Apalagi, beberapa ABK tidak bisa menyampaikan maksud mereka dengan berbicara.

"Jadi ekspresinya bisa lewat sini. Sebaiknya dilakukan tiap hari di rumah. Saya bilang ke orang tua, nggak usah pakai kertas gambar. Pakai koran nggak papa, pokoknya mereka asik coret-coret," imbuhnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM