Jatim.GenPI.co - Sudah 20 tahun Kelurahan Kemasan Kecamatan Kota Kediri dikenal sebagai kampung seni jaranan, atau kampung pecut. Di sana warga beradaptasi ditengah zaman.
Warga di sana tidak hanya menjadi pelaku seni, beberapa warga juga berprofesi sebagai pengrajin pecut serta kelengkapan seni. Dimana tercatat ada 7 kepala keluarga (KK).
"Kami sudah 20 tahun bergelut di dunia seni ini. Di sini juga ada pengrajut, ada juga yang jual tapi bukan saya. Anak-anak titip, " kata Hanif, Ketua Kampung Pecut mengutip dari Ngopibareng, Senin (11/10).
Nah, ke depan, Hanif berharap apa yang ada sekarang bisa berkembang, tidak hanya di bidang seni budaya saja, melainkan juga usaha UMKM di bidang kuliner.
"Nanti akan mulai ada programnya. Ibu-ibu yang jualan di kampung pecut diantaranya sudah ada nasi goreng Pak Eko, ada mie pecut Mbak Erni, dan masih banyak," katanya.
Lanjut Hanif, nantinya di kampung pecut akan didirikan sentra kuliner.
"Jadi, warga yang berjualan kita cover. Jika ada pertunjukan, kita mengambilnya dari karcis parkir. Hasilnya ini kita gunakan untuk membina pelaku UMKM di kampung ini juga," kata Hanif.
Kampung Pecut di Kelurahan Kemasan sudah dikenal cukup luas, Universitas Brawijaya sudah melakukan peninjauan dam memverifikasi secara langsung ke lokasi sebagai kampung seni budaya.
"Kemarin, yang datang dari Unibraw untuk memverifikasi layak atau tidaknya kampung seni budaya ini," katanya.
Selama pemberlakuan status PPKM level 1 di Kota Kediri, para pegiat seni yang ada di kampung pecut sudah mulai berlatih. Mereka menyiapkan diri untuk tampil di berbagai even. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News