Aksara Kawi Modal Dasar untuk City Branding Kota Kediri

14 November 2021 11:30

GenPI.co Jatim - Banyak prasasti yang ditemukan di Kediri. Kota yang terletak di Barat Surabaya itu memang dikenal sebagai nekas sebuah kerajaan besar di Jawa Timur.

Tidak heran kemudian muncul upaya merawat peninggalan budaya berupa digitalisasi Aksara Kawi.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menyebutkan, penting sekali untuk merawat peninggalan budaya.

BACA JUGA:  Langkah Pemkot Kediri Buat Warga Lebih Tenang Hadapi Musim Hujan

"Kota Kediri mendukung digitalisasi Aksara Kawi, karena kami merasa penting untuk ikut merawat tinggalan budaya, seni dan ilmu pengetahuan, karena ini menjadi modal dasar untuk city branding," ujarnya, Sabtu (13/11).

Ia menilai, budaya ini bisa membawa dampak salah satunya dengan mendatangkan wisatwan, seperti di Bali dan Yogyakarta.

BACA JUGA:  Jazz Brantas Sukses, Wali Kota Kediri Acungi Jempol

"Kalau kita lihat Bali dan Yogyakarta misalnya, mereka bisa mendatangkan jutaan wisatawan setiap tahun, tidak hanya dari faktor keindahan alam, tapi juga karena nilai budaya yang melekat dan terus dirawat," katanya.

Budaya menjadi nilai tambah yang dapat menjadi bahan baku cerita atau story telling produk atau jualan setiap daerah atau kota.

BACA JUGA:  Kediri Open Boxer Selesai, Wali Kota: Harus Diadakan Terus

Abu kemudian menganalogikan sebagai sebuah produk tanpa cerita itu ibarat kaos polos, yang cuman mengandalkan warna dan kenyamanan.

Lain halnya jika ditambah dengan desain, akan memiliki harga tambah.

"Produk kriya sebuah daerah jika hanya mengandalkan keterampilan jadinya hanya kerajinan, tapi jika ada unsur pengetahuan, seni dan budaya yang ditanamkan di produk tersebut, menjadi barang seni yang bernilai tinggi," ungkapnya.

Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga (Disbudparpora) Kota Kediri Zachri Ahmad menambahkan, untuk mewariskan aksara Kawi, digelarlah Kongres Aksara Kawi.

Gelaran tersebut merupakan yang pertama di Kota Kediri, dan diikuti banyak peserta dari sekitarnya.

Zachri mengapresiasi rencana digitalisasi Aksara Kawi tersebut.

"Anak-anak sekarang sudah tahu huruf Jepang, kita punya ini (Aksara Kawi). Ini sejarah, punya bangsa dan harus dilestarikan dan ini memang butuh proses," kata dia. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM