GenPI.co Jatim - Tradisi sedekah bumi kembali digelar di sejumlah kelurahan Kota Surabaya, setelah berhenti dua tahun akibat pandemi Covid-19.
Kembali digelarnya sedekah bumi ini tentu membuat sejumlah warga setempat senang.
"Sedekah bumi sebagai perwujudan syukur warga pada Allah SWT," kata Wakil Wali Kota Surabaya Armuji saat menghadiri sedekah bumi di RW IV Kelurahan Lontar, Kecamatan Sambikerep, Surabaya, Minggu (21/11) kemarin.
Sedekah bumi sebelumnya juga digelar di RW 3, eks-Dukuh Karangan, Kelurahan Babatan, Wiyung dan RW VI Kelurahan Lontar, Sambikerep pada Minggu (17/10) yang lalu.
Di dalam acara sedekah bumi tersebut, terlihat ancak atau tumpeng raksasa yang terbuat dari buah-buahan dan hasil bumi warga sekitar diarak sebagai bentul syukur terhadap Tuhan Yang Maka Kuasa.
Uniknya, Ancak tersebut bentuknya macam-macam, mulai Barongsai, Boneka Squidgame, Naga, Reog dan Virus Corona.
Wawali Armuji yang hadir dalam kegiatan tersebut diminta warga untuk naik ke atas dadak merak untuk diarak keliling kampung.
Ia menyampaikan, acara seperti ini yang merupakan budaya luhur masyarakat Surabaya, khususnya di wilayah barat dapat terus dilestarikan.
"Pembangunan kota yang maju tidak ada artinya apabila tidak memiliki akar budaya yang kuat. Surabaya harus berkepribadian dalam budaya," ujarnya.
Armuji juga meminta agar camat dan lurah turut andil dalam upaya-upaya pelestarian kegiatan kebudayaan supaya dapat diwariskan secara turun temurun. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News