GenPI.co Jatim - Pelaksanaan Pasar Seni Lukis Indonesia (PSLI) yang bakal digelar 3-12 Desember mendatang bakal berbeda dari biasanya.
Sebab, gelaran PSLI menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat dan mengurangi booth pelukis.
"Kalau pada tahun-tahun sebelumnya penyelenggara menyiapkan 150 hingga 170 booth, tahun ini hanya disediakan 100-120 booth," terang Ketua Penyelenggara PSLI M Anis, Selasa (23/11).
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jawa Timur, Sinarto mengatakan, PSLI menjadi ruang aktivitas tak hanya pelukis dari Jawa Timur saja, tetapi juga bagi perupa asal luar kota.
Lebih lanjut, PSLI kata Sinarto juga menjadi wadah bagi kolektor dan pecinta seni.
"Mereka bisa hadir untuk mengapresiasi kara-karya yang tentunya dipersiapkan dengan matang," kata Sinarto, Selasa (23/11).
Bahkan dirinya juga berharap jika kolaborasi pada event PSLI bisa terjalin setiap tahunnya.
"Sebagai agenda peringatan hari jadi Pemerintah Provinsi Jatim. Saya sampaikan selamat kepada seluruh peserta dan semua komunitas seni rupa Jatim," imbuhnya.
Sementara itu, Kasubid Satgas Penanganan Covid-19 Kota Surabaya, Mudita menjelaskan, pelaksanaan PSLI harus tetap mengedepankan penerapan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.
Koordinasi bersama panitia, Disbudpar Jawa Timur dan pihak Jatim International Expo Surabaya akan terus dilakukan.
"Silakan PSLI diselenggarakan, tetapi tetap dengan protokol kesehatan. Faktanya memang pandemi sudah melandai, tetapi kita semua harus tetap waspada," ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News