Kisah Dosen UB Malang Saat Jadi Dokter MotoGP Mandalika

30 Maret 2022 12:00

GenPI.co Jatim - Beberapa waktu lalu, Indonesia menjadi tuan rumah ajang balap motor internasional MotoGP Mandalika.

Salah satu dokter sekaligus dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya atau UB Malang ada yang terlibat sebagai tim medis, bersama dengan banyak tenaga medis dan kesehatan lainnya.

Dia adalah dr. Ali Haedar, dokter spesialis emergency medicine (kedokteran emergensi) yang bertugas sebagai anggota tim medis MotoGP Mandalika 2022.

BACA JUGA:  Pembalap Asal Magetan Kemas Poin Pertama di Moto3

Saat menjalankan tugasnya Haedar mengaku, memerlukan kecakapan klinis dan kerjasama yang baik antartim.

“Begitu menempati pos di sirkuit, kami akan siaga dalam kondisi apapun, baik dijemur panas terik maupun hujan deras, hingga balapan selesai," jelasnya, Selasa (29/3).

BACA JUGA:  Berencana Nonton MotoGP, ini Harga Tiket Pesawat Surabaya-Lombok

Semua tenaga medis, kata dia, wajib terlatih dan menguasai detail medical plan yang sudah disahkan oleh Federasi Balap Motor Internasional (FIM).

Kepatuhan terhadap SOP ini sangat penting untuk mengurangi melakukan kesalahan saat tindakan medis.

BACA JUGA:  Lounge BRI Svarga Hingga Experience Expo Ikut Meriahkan MotoGP

Pada gelaran MotoGP lalu, Haedar tergabung dalam tim yang di tempatkan di sejumlah titik.

"Di Mandalika, dokter spesialis emergency medicine ditempatkan di ambulans, di safety car di Medical Center, dan di helikopter. Kami dipimpin oleh Chief Medical Officer (CMO) di Race Control”, terangnya.

Haedar mengaku sempat membantu beberapa pembalap yang mengalami crash, terutama saat kualifikasi.

"Selain tim medis, sistem dan fasilitas kesehatan termasuk dua unit helikopter juga mendapat apresiasi dari Dorna Sports," lanjutnya.

Selain MotoGP Mandalika, dr. Haedar juga pernah bertugas dalam ajang olahraga besar lain, seperti PON XX Papua, Idemitsu Asia Talent Cup 2021, serta Superbike World Championship 2021.

Dia berharap, ilmu kedokteran emergensi, khususnya pre-hospital emergency care dapat segera dikembangkan di Indonesia.

"Pre-hospital emergency care dibentuk untuk menguraikan konsep kunci pengembangan sistem emergensi pra-rumah sakit, dengan berbagai elemen yang dapat mengurangi tingkat morbiditas dan mortilitas. It takes a system to safe a life," tandasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM