GenPI.co - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengganjar Desa Adat Osing Kemiren Banyuwangi dengan sertifijat Desa Pariwisata Berkelanjutan.
Sertifikat ini diberikan kepada 16 desa wisata. Desa Kemiren masuk menjadi salah satu bagian yang mendapat sertifikat tersebut.
"Desa wisata punya andil besar dalam membangun perkembangan pariwisata Indonesia," ujar Kepala Disbudpar Banyuwangi Muhammad Yanuar Bramuda di Banyuwangi, Kamis (4/3).
BACA JUGA: Honeymoon ke Bromo Kala Pandemi, Beda Banget!
Sertifikasi ini menandakan Desa Adat Kemiren layak dikunjungi di tengah pandemi Covid-19. Sudah menerapkan 4K, yaitu kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan.
Indikator dan kriteria penilaian Desa Wisata Berkelanjutan ini mengacu pada empat hal. Diantaranya, pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan, dan pemanfaatan ekonomi untuk masyarakat lokal.
Dua aspek peneliannya, yakni pelestarian budaya bagi masyarakat dan pengunjung, serta pelestarian lingkungan.
"Empat indikator itu kemudian diintegrasikan dalam aspek pedoman desa wisata yang meliputi atraksi, amenitas, aksesibilitas, sumber daya manusia, masyarakat, industri, promosi dan pemasaran," ungkapnya.
BACA JUGA: Merasakan Wisata Kota Tua Surabaya nan Instagramable
Dengan sertifikasi ini Kemiren menjadi destinasi binaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. "Kemenparekraf juga akan membantu melakukan branding Desa Kemiren dengan berbagai program yang ada," kata dia.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kencana Kemiren, Mohammad Edy Saputro mengaku bangga dengan keberhasilan memperoleh sertifikasi Desa Wisata Berkelanjutan dari Kemenparekraf.
"Benar-benar tidak menyangka bisa mendapatkan anugerah ini. Indikator yang disyaratkan itu bagi kami sangat banyak. Alhamdulilah bisa kami penuhi semua berkat kerja sama dengan beberapa pihak," katanya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News