GenPI.co Jatim - Lonjakan kasus aktif covid-19 varian omicron di Kota Malang berpengaruh pada berbagai faktor, salah satunya sektor wisata yang berdampak menurunnya pengunjung hotel.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang, Agoes Basoeki mengatakan, penurunan jumlah tamu hotel di Kota Malang ditengarai karena penyebaran covid-19 varian omicron, terlebih saat ini sudah terdeteksi.
"Memang menurun, wisatawan yang datang ke malang berpikir ulang sebelum pergi ke Kota Malang, ditambah sebelumnya waktu berlibur sudah dihabiskan pada akhir tahun," ucap Agoes, Minggu (30/1).
Lanjutnya, tingkat okupansi hotel di Kota Malang masih berkisar diangka 30 persen, sedangkan pada akhir pekan hanya menyentuh angka 40 persen.
"Jadi wisatawan khawatir karena pandemi dua tahun itu menyiksa, banyak yang menahan diri," jelasnya.
Meskipun demikian, menurut Agoes, memang sejumlah antisipasi perlu dilakukan untuk kebaikan bersama.
PHRI sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Malang untuk melakukan vaksinasi dosis tiga atau booster.
"Kami sedang berkoordinasi, supaya dapat dipercaya oleh tamu dan melayani dengan betul-betul sehat. Sementara ini yang booster masih belum semua tapi ada beberapa yang sudah secara mandiri karena seperti saya ini kan termasuk lansia," terang Agoes.
Pihaknya, berharap pemerintah tidak memberikan kebijakan penanganan covid-19 secara ketat kembali di 2022, seperti pemberlakuan PPKM yang dapat berdampak pada kondisi perekonomian di Kota Malang. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News