GenPI.co Jatim - Lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di Kota Malang turut berpengaruh pada sektor pariwisata.
Sejumlah agenda di 22 kampung tematik yang telah memiliki jadwal event hingga November mendatang terancam digelar secara virtual.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni mengaku harus megambil keputusan untuk menggelar event secara virtual dikarenakan Covid-19 kembai melonjak.
“Kondisi sekarang seperti ini ya virtual. Berkaca pada tahun lalu yang diselenggarakan secara virtual, kemudian secara perlahan hybrid,” kata Ida, Sabtu (5/2).
Kebijakan tersebut terpaksa diambil untuk mengantisipasi kemungkinan penyebaran Covid-19.
Pun demikian, Ida Ayu memastikan masih memberikan keleluasaan kepada setiap Pokdarwis kampung tematik untuk menggelar event secara hybird jika dirasa mampu.
Namun, dengan catatan pengetatan protokol kesehatan dan penerapan aplikasi PeduliLindungi.
Menurutnya, hal ini perlu dilakukan sebagai upaya agar destinasi wisata di Kota Malang tidak menjadi klaster baru penyebaran virus Covid-19.
Dia mengimbau untuk melakukan koordinasi bersama agar gelaran event yang sudah direncanakan terpantau baik.
Ketua Forkom Pokdarwis Kota Malang Isa Wahyudi mengatakan, jika kondisi covid-19 masih tinggi maka secara terpaksa gelaran event kampung tematik akan dilakukan secara virtual.
“Kalau kasus masih tinggi ya mau gimana lagi, tapi untuk bulan Februari dan Maret hanya ada tiga event yang sudah terjadwal,” ucap pria yang akrab disapa Ki Demang ini.
Tiga event itu adalah Festival Kerontjong Koeboeran Londo di Kampung Koeboeran Londo, Festival Kampung Tangguh di Kampung Glintung Water Street, dan Punggahan Wulan Siam di Kampung Gribig Religi.
“Selama patuh protokol kesehatan maka bisa dilakukan secara hybrid,” katanya.
Sebelumnya, sebanyak 41 event kampung tematik rencananya akan digelar secara hybrid di setiap destinasi wisata kampung. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News