Situs Sendang Kamal Magetan Naik Kelas, Potensi Wisata Unggulan

17 April 2022 00:00

GenPI.co Jatim - Situs Sendang Kamal yang berada di Magetan bakal naik kelas, pemkab setempat berupaya memolesnya untuk lebih dikenal wisatawan sekaligus menjadi tujuan wisata unggulan.

"Cita-cita kami sederhana agar kompleks pertitrtaan Sendang Kamal menjadi salah satu destinasi untuk memperkuat sektor pariwisata di Magetan bagian timur," kata Lurah Kraton Agus Heru Maryanto, Jumat (15/4).

Lanjutnya, upaya meningkatkan Situs Sendang Kamal menjadi wisata unggulan sekaligus memperbanyak pilihan wisatawan dalam berkunjung ke Kabupaten Magetan.

BACA JUGA:  Keren Nih! Kota Madiun Bakal Punya Kereta Api Wisata Kuliner

"Karena, kalau yang kawasan Magetan barat, sudah tahu potensi dan kemajuan pariwisatanya ada Telaga Sarangan dan lainnya di lereng Gunung Lawu," lanjutnya.

Menurut dia untuk mengembangkan dan menghidupkan kawasan Sendang Kamal, Kelurahan Kraton memolesnya dengan membuat pasar tradisional yang digelar setiap hari Minggu.

BACA JUGA:  Pengumuman, Tiket Pantai Watu Ulo dan Papuma Gratis Saat Lebaran

"Namanya, "Sendang Kamal Traditional Market" atau SKTM. Pada momen pasar tradisional tersebut, peredaran uangnya tiap minggu bisa mencapai Rp3 juta," kata dia.

Saat Sendang Kamal Traditional Market berlangsung, harapannya masyarakat sekitar bisa datang ke kawasan petirtaan dan prasasti Kawambang Kulwan.

BACA JUGA:  Rekomendasi Tempat Buka Bersama di Surabaya, Ada 3 Menu Komplet

Di sisi lain penjualnya, kebanyakan dari wilayah Kraton bagian timur. Sedangkan pengunjung dari kelurahan setempat maupun sekitarnya.

"Selain mendongkrak potensi Sendang Kamal untuk ajang ADWI, SKTM kami gunakan untuk menggerakan perekonomian masyarakat yang terdampak akibat pandemi Covid-19," tambah Agus.

Supaya lebih menarik wisatawan, pihaknya menjelaskan, kegiatan pasar tradisional tersebut para pedagang mengenakan baju lurik khas Magetan. Jajanan yang diperjualbelikan juga makanan dan minuman jadul.

Untuk membeli makanan dan minuman di sana, masyarakat menukarkan uang rupiah ke bank pasar tradisional. Kemudian, diganti dengan uang "kreweng" yang memiliki nominal khusus. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fitra Herdianariestianto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM