Dukung Pembangunan Jatim, Airlangga Singgung Kereta Gantung Bromo

12 Mei 2022 13:00

GenPI.co Jatim - Kereta gantung Bromo dan di Kota Batu masuk dalam perhatian Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Ketua Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Airlangga Hartarto.

Politikus Partai Golkar itu tengah memberi perhatian terhadap semua proyek di Jatim yang masuk dalam Perpres Nomor 80 Tahun 2019.

Dia mengatakan, proyek tersebut harus selesai 2024 atau financial closing paling lambat 2024. Hal tersebut diutarakan melalui keterangannya di Jakarta, Kamis (12/5).

BACA JUGA:  Puluhan Rumah di Lereng Bromo Tak Lagi Gelap, Hamdalah

Salah satunya arahan terkait proyek kereta gantung di Kota Batu dan Puncak Penanjakan Bromo.

Proyek untuk mendukung aksesibilitas dan pariwisata di Jatim itu diupayakan dilakukan percepatan penyelesaian regulasi agar dapat terbangun.

BACA JUGA:  Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Punya Wisata Baru

Selain itu juga terkait Jalan Tol Ngawi-Bojonegoro-Tuban-Lamongan-Manyar-Bunder yang dibangun untuk mendukung kegiatan operasional Kilang Minyak Tuban dan KEK Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE).

Airlangga mengarahkan untuk segera didorong transaksinya (penetapan BUJT) dan financial closing pada 2023.

BACA JUGA:  Bromo KOM Chalange 2022 Kembali Digelar, Ribuan Peserta Mendaftar

Dia berharap Kementerian Keuangan mulai menganggarkan alokasi pengadaan tanah melalui Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) pada 2023 untuk percepatan proyek tersebut.

Selanjutnya yakni soal pengendalian banjir Sungai Kali Lamong. Diarahkan untuk Kementerian Keuangan untuk segera mengalokasikan dukungan pengadaan lahan.

Lainnya, terkait proyek pembangunan Bendung Gerak Karangnongko di Wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur bagian selatan.

Pihaknya mendorong untuk segera diselesaikan pengadaan lahan oleh Pemkab Bojonegoro dan Pemprov Jawa Timur pada 2022/2023.

Sementara itu, soal SPAM Umbulan, Airlangga menyebut sudah ada komitmen dari Kementerian PUPR untuk mendukung melalui dana DAK pada 2022/2023, khususnya infrastruktur jaringan distribusinya.

Pemprov Jatim juga diharapkan dapat mengkoordinasikan kerja sama bisnis dengan Pemkab Gresik dan Pemkab Sidoarjo untuk proyek tersebut.

Terkait Bendungan Bagong, Pemprov Jawa Timur dan Kabupaten Trenggalek diharapkan berkoordinasi Kementerian PUPR.

Terakhir, ihwal Jalan Pansela di Kabupaten Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Malang, Jember, Banyuwangi, diarahkan percepatan pembangunan untuk segmen jalan yang lahannya sudah siap.

Data KPPIP, sampai saat ini sudah ada lima proyek di Jawa Timur yang telah selesai dengan nilai Rp5,6 triliun, dan dua proyek dalam tahap operasi atau selesai sebagian dengan nilai Rp373,9 miliar.

Kemudian, 14 proyek dalam tahap konstruksi dengan nilai Rp13,4 triliun, 96 proyek dalam tahap penyiapan dengan nilai Rp124,7 triliun dan 101 proyek dalam tahap perencanaan dengan nilai Rp149,1 triliun. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM