GenPI.co Jatim - Wakil Bupati Banyuwangi Sugirah mengunjungi prosesi ritual adat Seblang di Desa Olehsari, Kecamatan Glagah pada Selasa (10/5) kemarin.
Selain mengunjungi ritual adat Seblang, orang nomor dua di Banyuwangi itu juga ikut serta ritual Tundikan. Dia naik ke atas panggung seusai mendapatkan sampur (selendang, red) merah sang penari.
Dia pun mengatakan, ritual adat Seblang merupakan bagian kekayaan budaya yang ada di Banyuwangi.
"Pemkab berterimakasih kepada tokoh adat dan tetua yang selama ini tetap melestarikan budaya seblang dan semoga ritual ini tetap abadi sebagai khasanah kebudayaan yang bisa dinikmati selamanya," pesan Sugirah dikutip dari laman Pemkab Banyuwangi, Jumat (13/5).
Di kesempatan yang sama, Sugirah menyampaikan pentingnya rasa syukur melalui makna Payung Agung yang beririsan kuat dengan ritual adat Seblang.
"Saya sempat bertanya kepada ketua adat, mengapa payung ini tidak diganti yang permainen saja, bukan kain putih. Namun ternyata kain tersebut adalah kain kafan sebagai simbol kesucian dan sebagai sarana komunikasi kepada Allah," terangnya.
Dia juga berterima kasih kepada para pemuka adat dan masyarakat yang selama dua tahun terakhir rela bersabar dalam mematuhi protokol kesehatan saat kasus covid-19 tengah tinggi.
"Setelah dua tahun terakhir, acara adat ini kita gelar secara tertutup, Alhamdulillah, sekarang sudah bisa dibuka untuk umum. Ini tidak lain berkat saudara semua secara disiplin menaati prokes dan vaksinasi sehingga pandemi bisa ditangani dengan baik," jelasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News