GenPI.co Jatim - Warung ayam goreng spesial di Dusun Tambak, Desa Ngadi, Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri tidak pernah surut didatangi pengunjung.
Pecinta kuliner Kediri Raya biasa menyebutnya dengan menu ayam pedes yang sudah legendaris sejak 1985.
Menariknya, pemilik warung makan Bu Jami sengaja mempertahankan cara memasak tradisional sejak dulu.
Warung makan Bu Jami saat memasak ayam goreng masih menggunakan tungku berbahan bakar kayu. Tentu kualitas rasanya lebih sedap dibandingkan menggunakan peralatan memasak modern.
"Proses memasaknya tetap mempertahankan olahan bumbu masakan zaman dulu atau ciri khas pedesaan dengan cara digoreng menggunakan bahan baku kayu," kata Bu Jami dikutip dari Ngopibareng, Senin (30/5).
Menurutnya, menggoreng menggunakan kayu lebih sempurna dan aromanya berbeda apabila menggunakan kompor gas.
Nah, karena sudah legendaris dengan proses memasaknya yang khas, sudah dipastikan banyak pengunjung rela antre.
Warung ayam goreng Bu Jami setiap harinya menghabiskan 25 sampai 30 ekor, sejak buka pukul 15.00 - 03.00 WIB.
Seorang pembeli asal Kota Kediri, Aby Madiyan mengatakan sudah menjadi pelanggan setia. Dia membeli ayam goreng spesial sebanyak 10 kali.
"Saya kan biasa berziarah ke makam Gus Miek, sekalian mampir ke ayam pedes. Rasa dan bentuk bumbunya seperti opor Mas. Cuma bedanya yang ini pakai bumbu pedas. Jadi sangat terasa cabenya di lidah," jelasnya.
Harga yang ditawarkan ayam goreng Bu Jami terbilang ramah di kantong, yakni sebesar Rp10.000. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News